REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Biasanya orang selalu takut dan cemas ketika berhadapan dengan binatang yang besar atau beracun. Padahal binatang-binatang kecil yang luput dari pandangan mata justru terkadang lebih membawa bahaya bagi manusia.
Binatang-binatang apa saja? Simak yang satu ini seperti dikutip dari Uniknya.com, Selasa (21/5).
1. Nyamuk Anopheles
Jangan meremehkan nyamuk yang satu ini. Karena makhluk yang satu ini menjadi salah satu yang paling berbahaya di dunia. Setiap tahun terdapat 300 juta kasus malaria terjadi akibat gigitan Anopheles. Termasuk satu hingga dua juta orang meninggal setiap tahunnya.
Selain malaria, Anopheles juga membawa penyakit demam berdarah, kaki gajah, dan penyakit kuning. Sama seperti nyamuk lainnya, Anopheles juga mulai mencari mangsa di malam hari.
2. Semut Peluru (Bullet Ant)
Tidak semua gigitan semut bisa dipandang sepele. Karena semut ini punya gigitan yang sangat menyakitkan. Orang mengenalnya dengan semut peluru dan menjadikannya sebagai salah satu serangga yang berbahaya. Selain terasa panas gigitan semut peluru juga dapat menyebabkan kepala pusing selama 24 jam.
3. Caplak atau Kutu
Setelah nyamuk, hewan kecil lain yang juga berbahaya adalah caplak atau kutu busuk. Caplak dapat membawa dan menyebarkan mikroorganisme dan sumber penyakit seperti bakteri dan virus.
Seperti nyamuk, caplak beraksi dengan menghisap darah manusia atau hewan yang ditempelinya. Gejala pertama setelah digigit caplak adalah infeksi pada tubuh yang dihisapnya. Caplak juga dapat menyebabkan penyakit Lyme, demam, tularemia, kepala pusing dan penyakit lainnya.
4. Tarantula Rajawali
Dalam bahasa Indonesia, Tarantula Hawk atau Tarantula Rajawali disebut sebagai laba-laba predator. Meski sengatannya tak sesakit semut peluru, satu kali sengatan laba-laba predator bisa menyebabkan kelumpuhan. Uniknya, Tarantula Hawk dijadikan sebagai serangga khas New Mexico.
5. Lalat Tse Tse
Lalat Tse Tse bisa melakukan lebih dari sekadar menyebabkab gangguan pencernaan. Lalat asal benua Afrika ini terkenal karena keganasannya menghisap darah binatang bertulang bertulang belakang.
Gigitannya pun bisa menyebabkan sindrom tidur dan nagana yang diidap oleh binatang besar. Sindrom tidur yang diderita oleh manusia ini disebabkan oleh protozoa Trypanosoma.
Gejalanya, diawali dengan demam tinggi dan sakit kepala serta bengkak di bagian leher. Pengidapnya akan selalu merasa ngantuk dan bahkan bisa berujung pada kematian.