REPUBLIKA.CO.ID, Salah satu masalah berkebun atau bertanam dalam pot adalah ketika sering menyiram maka nutrisi tanah atau media tanam yang terbatas akan berkurang. Nutrisi itu pun perlu digantikan rutin.
Universitas Illinois menyarankan untuk membuat program pemupukan berkala agar tanaman tumbuh dengan baik dan menarik sepanjang masa.
Ada beberapa cara untuk menyuplai gizi ke dalam tanah. Salah satu cara adalah menggunakan pupuk yang tipe melepas nutrisi perlahan. Produk ini biasanya terdiri dari pupuk larut dalam air yang dilapisi resin semi tembus air.
Ketika mereka bersentuhan dengan air, sejumlah nutrisi dilepas ke tanah untuk digunakan tanaman. Sehingga setiap kali anda menyiram, kontainer secara otomatis dipupuki.
Produk-produk ini biasanya dicampur dengan media tanam atau ditempatkan di atas permukaan tanah sesuai dengan kandungan gizi dan berdasar ukuran kontainer. Banyak produk yang digunakan untuk jangka tahunan bisa memasok nutrisi selama 3-4 tahun bergantung pada jumlah kelembaban dan suhu.
Cara lain utnuk menyuburkan kontainer adalah menggunakan pupuk cari. Campur produk tersebut dengan air berdasar instruksi dalam label dan berikan saat penyiraman normal.
Disarankan untuk memberi pupuk ketika media tanam dalam wadah sedang lembab, jangan ketika sepenuhnya kering. Pemupukan saat lembab menjaga potensi kerusakan terhadap tanaman.
Memberi pupuk, kira-kira sekali setiap dua pekan akan membuat wadah atau pot cukup dengan nutrisi. Anda bisa juga mengubah frekuensi pemberian berdasar tampilan dan pertumbuhan tanaman. Anda juga bisa memberi pupuk bersamaan ketika menyiram, tapi gunakan setengah dari dosis larutan pupuk. Secara rutin siaram dengan air biasa untuk membuat nutrisi mengalir dan menyebar.
Sekali lagi pilihan pupuk bergantung pada jenis tumbuhan yang anda tumbuhkan. Sumber nitrogen tinggi baik untuk tipe yang ditanam untuk menumbuhkan dedaunan, sementara bunga dan sayur cocok dengan pupuk berkadar nitrogen rendah namun tinggi fosfor.