Senin 07 Jan 2013 07:24 WIB

Dead Mine, Tegang Tapi Tanggung

Dead Mine
Dead Mine

REPUBLIKA.CO.ID, Di Teluk Tomini, Sulawesi, tersimpan tambang yang dijadikan bunker militer tentara Jepang pada Perang Dunia II. Pryce (Les Loveday) adalah miliuner yang membiayai ekspedisi untuk masuk ke dalam bunker tersebut dalam misi menemukan emas.

Dalam salah satu dokumen yang sempat ia temukan, bunker yang telah terbengkalai tersebut, dipercaya menyimpan begitu banyak emas. Tapi, untuk mengecoh agar tidak ada orang yang mengambilnya, informasi bahwa tempat itu adalamh pusat penelitian medis pun disebarkan.

Bersama Kapten Tino Pranawa (Ario Bayu), Ario (Mike Lewis), Joko (Joe Taslim), dan sersan Papa Ular (Bang Tigor), Pryce mencoba peruntngannya menemukan harta karun tersebut. Dalam ekspedisi tersebt, ikut pula kekasih Pryce, Su Ling (Carmen Soo), Rie (Niki Mizuno), dan mantan tentara Inggris yang sempat ikut perang di Afghanistan, Stanley (Sam Hazeldine).

Kehadiran tamu tak diundang, yaitu perompak yang ada di sekitar lokasi pertambangan, memaksa rombongan Pryce terdesak masuk. Kiriman granat yang dilempar ke pintu masuk tambang, membuat pintu masuk tempat tersebut tertutupi oleh bebatuan. Mereka pun terpaksa harus masuk ke dalam untuk menemukan jalan keluar lain.

Informasi yang mereka terima tentang banyaknya emas dan penggunaan manusia sebagai kelinci percobaan medis, ternyata bukan isapan jempol. Emas menjadi bahan utama percobaan medi tentara Jepang yang bertujuan menciptakan tentara tak terkalahan.

Semakin masuk ke dalam, teror dari makhluk-mahkluk korban percobaan medis, menjadi tambahan permasalahan bagi rombongan Pryce. Keadaan semakin memburuk, ketika Tino tidak sengaja membangunkan tentara Jepang yang merupakan produk sukses dari percobaan tersebut. Bukan hanya kuat, mereka juga tidak bisa dibunuh.

Dead Mine merupakan film produksi HBO Asia dan Infinite Studio yang mulai rilis di bioskop sejak awal Januari 2013. Meski mengusung konsep thriller dan misteri, sayang hampir semua pertanyaan yang perlu diketahui penonton sudah terjawab ketika Rie dan Stanley bertemu dengan salah satu tentara Jepang yang menunggui tambang tersebut.

Film besutan sutradara Steven Sheil ini meski berhasil memberikan pengalaman menonton yang tegang, tapi tidak dituntaskan dengan ending yang matang. Kesan tanggung justru amat terasa ketika film ini akhirnya selesai, ketika penonton berpikir film masih akan terus jauh berjalan.

Tidak hanya di Indonesia, film ini juga telah dan akan tayang di tujuh negara lainnya, yaitu Afrika Selatan, Kanada, Amerika Serikat, Australia, Filipina, Singapura, dan Inggris.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement