Ahad 23 Dec 2012 01:45 WIB

Pasar Digital Musik Indonesia Terkendala Pembajakan

Grup band Rif beraksi menghibur penggemarnya dalam festival musik Soundrenaline 2012 di Sunburst Extension, BSD City, Tanggerang, Banten, Sabtu (3/11).
Foto: Republika/Agung Supri
Grup band Rif beraksi menghibur penggemarnya dalam festival musik Soundrenaline 2012 di Sunburst Extension, BSD City, Tanggerang, Banten, Sabtu (3/11).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Para pelaku industri musik lokal dinilai memiliki potensi besar untuk bersaing dengan musisi internasional. Salah satu cara untuk mempromosikan itu adalah melalui pemasaran konten digital yang mudah diakses dimana saja.

Musisi James F. Sundah menilai musik Indonesia memiliki potensi yang bagus karena banyak talenta musisi bagus. Hanya saja, pemerintah harus terus menggalakkan upaya proteksi dan menertibkan pembajakan musik ilegal. 

"Dari sisi kemampuan (SDM) sudah oke. Tinggal bagaimana upaya proteksinya. Jangan sampai musisi dirugikan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab dengan membajak hasil karya dan industri musik tanah air juga sulit berkembang," katanya dalam siaran pers Sabtu (22/12).

James menggambarkan banyak musisi atau seniman lain jika bertanding di kompetisi ineternasional sering menang. Namun, ketika masuk industri jadi melempem karena mereka belum bisa berjualan dan mengambil pasar internasional. 

"Masalah bahasa Inggris bukanlah penghalang. Musisi Korea dan Jepang, artis filn India bisa mendunia dengan segala keterbatasan bahasa mereka. Masalahnya, percaya diri," ujarnya.

Musisi KLa Project Adi Adrian melihat Indonesia masih memasuki masa transisi musik menjadi digital. Dia mengusulkan agar semua pihak menyiapkan aturan yang mendukung era tersebut, termasuk  pencegahan pembajakan. 

"Sejumlah negara, seperti Prancis sudah mampu, walaupun awalnya tidak mudah. Tantangannya ialah mengubah kebiasaan masyarakat, dari yang awalnya download gratis menjadi berbayar," katanya. 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement