REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Andika Timor Pratama selaku Project Manager Red Production mensomasi TB Bagus Hasib, manager yang bertindak atas nama Parto, Andre, Sule, Nunung, Wendi, Sule dan sejumlah nama lainnya atas pembatalan sepihak sebuah acara bernama "Wayang Avengeran" pada 27 Oktober silam di Malang, Jawa Timur.
"Pertama yang digugat TB Bagus Hasib, tapi kalau para personel terlibat ya personel kebawa juga," ujar Djonggi M. Simorangkir selaku kuasa hukum Andika dalam keterangan persnya, Jumat (30/11) sore.
Djonggi mengisahkan, pembatalan sepihak terjadi sesaat sebelum acara dimulai. Kala itu, pelawak dan seluruh tim pendukung seperti sinden, dan tim kreatif telah hadir di tempat mereka menginap. Namun saat berada di lantai empat hotel, terdapat signboard bertuliskan Opera Van Java (OVJ). Padahal kedatangan mereka tidak terkait dengan OVJ sama sekali.
Melihat hal itu, Andika langsung mengumpulkan pihak hotel dan TB Bagus untuk menyelesaikan masalah.
"Tapi tetap pihak TB Bagus tidak tampil karena pihak OVJ tidak mengizinkan TB Bagus menggunaman nama OVJ. Dan alasan itulah yang digunakan TB Bagus menolak tampil di Malang," sebut Djonggi.
"Kami tidak pernah menyuruh pihak hotel (memasang flyer) tapi tetap pihak kedua (TB Bagus) memutuskan kontrak. Ada negosiasi tapi mereka kekeuh tetap ingin pergi," sambung Andhika.
Andika yang telah membayar lunas honor, produksi dan promosi mengaku telah mengeluarkan uang Rp 900 juta. Ia juga menderita kerugian Immateril karena jatuhnya kredibilitas Red Production terhadap publik, sponsor, rekan kerja media dan lain-lain.
Untuk itu Andhika menuntut pertanggungjawaban dari TB Bagus Hasib.
"Kami akan memberikan waktu satu minggu setelah konferensi pers ini untuk pihak TB Bagus membicarakan masalah ini," tegas Djonggi Simorangkir.