Sabtu 10 Nov 2012 21:04 WIB

Bahas Progresif Rock, Montecristo Siap Terbang ke Australia

Rep: M Akbar/ Red: Hazliansyah
 Legenda musisi Indonesia Yockie Suryo Prayogo (tengah) bersama grup band Montecristo hadir usai konferensi pers jelang konser
Foto: Antara/Agus Apriyanto
Legenda musisi Indonesia Yockie Suryo Prayogo (tengah) bersama grup band Montecristo hadir usai konferensi pers jelang konser "Apresiatif Montecristo : Rock Yang Nerkisah", di Jakarta, Selasa, (22/5).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Satu lompatan besar akan dilakukan grup band Montecristo.

Selepas menggelar konser tunggal di Bentara Budaya Jakarta (BBJ), Montecristo bakal manggung di Australia, atas undangan dari satu Universitas di negeri Kanguru tersebut pada akhir tahun ini atau awal tahun depan.

Kehadiran band yang dihuni Eric Martoyo (lead vocal), Rustam Effendy (gitar), Fadhil Indra (piano, keyboards), Haposan Pangaribuan (bass), Alvin Anggakusuma (gitar) dan Keda Panjaitan (drum) ini tak hanya sekedar memperlihatkan kemampuan dalam bermusik.

"Formatnya tidak hanya manggung saja tetapi akan ada telaah dalam bentuk diskusi musik," kata Erick dalam siaran pers yang diterima Republika di Jakarta.

Erick mengatakan, undangan untuk manggung ke Ausie itu diberikan oleh Profesor Ariel Heryanto. Saat ini sang guru besar menjabat ketua jurusan Studi Kebudayaan, Sejarah dan Bahasa Asia Tenggara di Australian National University (ANU), Canberra.

Jika jadi tampil, maka Montecristo akan menjadi anak negeri ketiga yang diundang secara khusus oleh Prof Ariel. Dua anak negeri terdahulu adalah sineas Mira Lesmana dan Garin Nugroho.

"Ini sebuah penghargaan besar buat kami bisa diundang dan dibahas musik kami di sana," ujar Erick kembali.

Montecristo saat ini tercatat sebagai salah satu pengusung genre musik progresif rock yang berupaya eksis di Indonesia. Kekuatan lainnya dari grup ini adalah tema lirik lagu yang mengangkat persoalan sosial. Semua lirik lagu yang dikemas pada debut album Celebration of Birth ini seluruhnya dihadirkan dalam bahasa Inggris.

"Mungkin inilah yang kemudian membuat pihak kampus di Australia itu tertarik untuk menelaah musik yang kami hadirkan," kata Erick.

Selain tampil di universitas, Montecristo juga dijadwalkan memeriahkan hajatan pekan budaya di Melbourne.

Meski begitu, aku Rustam, rencana untuk menuju ke Australia itu bukanlah hal yang mudah. Rustam mengaku saat ini pihaknya sangat membuka diri untuk mendapatkan sokongan untuk mendanai pnampilan mereka di Negeri Kanguru tersebut.

"Transportasi pesawat butuh biaya besar. Karena selain di Canberra, Montecristo juga dijadwalkan main di pekan budaya Melbourne," ujar sang gitaris.

Walau menghadapi kendala pendanaan, namun Erick cs tak ingin berpatah arang. Ia tetap yakin undangan untuk manggung ke Australia itu akan bisa menemukan jalan keluar.

"Yang pasti saat ini kami hanya bisa berusaha dan terus berlatih untuk memberikan yang terbaik saat tampil di sana," ujar Erick.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement