REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Model busana Kebaya Encim dengan tema " Legenda Betawi" menjadi salah satu rancangan unik dan layak dicermati dalam peragaan busana Jakarta Fashion Week yang diselenggarakan di Plaza Senayan, Senin (5/11), Jakarta Selatan.
Inez Mardiana, sang perancang busana menciptakan inovasi dengan mengombinasikan kain batik dan kebaya sebagai bahan dasar dari kebaya encim. Keunikan kebaya Inez yang menjadi daya pikat terletak pada motif bordir dengan ikon legenda budaya Betawi, seperti motif wayang, sampai ondel-ondel.
Bahan tekstilnya pun beragam dari katun tipis, sutera, atau nilon semi transparan atau polyester berhias brokat. Desain bordir ikon tadi ia padukan dengan bunga kombinasi. Untuk memunculkan unsur harmonis dalam rancangannya, Ines menyamakan motif dari kebaya dan kain batiknya.
"Saya tempatkan motif sepasang wayang kulit di bagian ujung kebaya, sisi kiri untuk wayang pria dan sisi kanan untuk wayang wanita," papar Inez sambil sambil menunjukan detil-detil gambar kebaya encim yang ia kenakan saat konfrensi pers di Function Room, Plaza Senayan. Motif kedua wayang tadi pun hadir lagi di sisi bawah belakang kebaya, namun kali ini berdekatan.
Keberadaan motif ikon terasa berani mengingat selama ini bordir kebaya encim cenderung hanya menggunakan figur bunga-bunga dan sulur. Motif tadi kian memberi efek kontras dalam busana Ines yang didominasi warna-warna cerah,
Alasan Inez memilih warna-warna tersebut karena baginya kebaya wanita harus mencerminkan wujud kelincahan seorang wanita " Kebaya itu harus berkesan centil" paparnya
Kebaya Encim dengan motif ikon legenda itu berawal pada kekagumanya pada seni bordir kebaya encim yang sudah melegenda sejak 1985. "Sejak itulah saya mulai mempelajari detil-detil keindahan di setiap pola jahitan dan bordiran kebaya. Saya ingin meneruskan dan melestarikan warisan budaya nenek moyang kita". Kebaya encim ialah busana yang terlahir dari akulturasi kebudayaan Cina.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
