REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Band papan atas Slank tetap berupaya memuaskan para Slankers, sebutan fans setianya, meski harus menggunakan toa (pengeras suara) dalam penampilannya di Semarang, Sabtu (20/10) malam.
Ya, hujan lebat selama satu jam lebih yang mengguyur Kota Atlas saat pergelaran "Dji Sam Soe Festival Indonesia" di Stadion Diponegoro Semarang itu membuat sistem kelistrikan panggung mengalami gangguan dan padam.
Setelah hujan reda, suasana Stadion Diponegoro nampak gelap dan tak ada penerangan akibat listrik padam, sementara para Slanker yang setia di tengah lapangan terlihat tak sabar menunggu aksi panggung idolanya.
Beberapa Slanker terlihat menembus pagar barikade untuk mendekat ke panggung, diiringi yel-yel meminta Slank segera tampil. Namun, pihak penyelenggara tidak mau mengambil risiko untuk melanjutkan pergelaran itu.
Slanker yang berhasil menembus barikade dan sudah berada di depan panggung membentangkan sejumlah spanduk berlogo band itu, sementara aparat kepolisian, pemadam kebakaran, dan PMI terus mengawasi mereka.
Akhirnya, seluruh personel Slank, yakni Akhadi Wira Satriaji alias Kaka (vokalis), Bimo Setiawan (Bim-Bim), Ivan Kurniawan, Ridho Hafiedz, dan Abdee Negara, bersama Bunda Iffet ke atas panggung menemui para Slankers.
Namun, tak terlihat alat musik menyertai para personel Slank, seperti Bim-Bim yang biasa menggebuk drum, Ivan menenteng gitar bass, atau Abdee memegang gitar. Hanya nampak toa (pengeras suara) yang dipegang oleh Kaka.
Para personel Slank bergantian membujuk para Slankers untuk mengerti kondisi yang membuat mereka tidak bisa tampil, kemudian Kaka meneriakkan, "Kita akapela saja ya,", disambut teriakan histeris para fans setia mereka.
Berbekal toa, Kaka bersama para personel lainnya menyanyikan setidaknya tiga lagu, yakni "Ku Tak Bisa", "Bidadari Penyelamat", dan "Mars Slankers", yang langsung disambut para Slankers dengan koor secara kompak.
Setelah penampilan "sederhana" itu, disertai permintaan maaf idolanya, para Slankers akhirnya mau dibujuk meninggalkan stadion, meski sempat terdengar teriakan kecewa ribuan Slankers dari Semarang dan sekitarnya itu.
Penampilan Slank sedianya menjadi pamungkas konser yang sebelumnya menyuguhkan kolaborasi unsur musik tradisional dan modern yang dibawakan Anji "Drive", Ira Swara, dan Ian Kasela vokalis band Raja.