Selasa 07 Aug 2012 12:03 WIB

Hubungan Suami Istri Mulai Hambar? Inilah Pemicunya

Rep: susie evidia/ Red: Endah Hapsari
Pasangarn suami istri (ilustrasi).
Foto: Wordpress.com
Pasangarn suami istri (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, Harmonis, hangat, dan bergairah. Pasangan suami istri mana sih yang tak memimpikan suasana hubungan seperti itu? Sayangnya, keharmonisan itu bukan hanya sulit diraih, tapi juga sulit dipertahankan. Kondisi hubungan yang gersang alias tak harmonis kerap dialami oleh pasangan dengan usia pernikahan lebih dari lima tahun. Ingin tahu penyebab ketidakharmonisan itu?

Dokter Ryan Thamrin, konsultan seks dan kesehatan, menyebut, ada empat hal yang menyebabkan ketidakharmonisan hubungan suami istri. Pertama, rasa jenuh dengan pasangan. Kedua, suasana monoton yang muncul akibat kebersamaan yang cukup lama. Sedangkan faktor ketiga adalah fisik, yakni hilangnya daya tarik terhadap pasangan. ''Di sini, ukurannya bukan cantik atau gantengnya pasangan, tapi bagaimana pasangan mau merawat diri,'' kata Ryan. 

Faktor keempat lebih bersifat psikologis yakni komunikasi dengan pasangan. ''Komunikasi ini memang klise, tapi ujung tombak munculnya masalah dalam rumah tangga berawal dari komunikasi. Karena itu, faktor ini kerap dianggap sebagai silent killer (pembunuh diam-diam),'' tegas Ryan dalam sebuah forum diskusi di Jakarta, belum lama ini. 

Hubungan yang gersang dan tak harmonis ini tentu akan sangat berpengaruh pada kehidupan sehari-hari, termasuk hubungan seksual. Hubungan intim pun menjadi hambar. Padahal, urusan ranjang ini bisa merembet ke mana-mana lho. 

Tapi lagi-lagi, tidak setiap pasangan menyadari betapa gentingnya masalah intim ini. Maka, ketika hubungan seksual mulai bermasalah, tak sedikit pasangan yang memilih membiarkan saja alias tak mau peduli. Tak jarang pula yang lebih suka menimpakan kesalahan kepada pasangan, lalu 'melirik' orang lain. Sebaliknya, hanya sedikit pasangan suami istri yang sadar lalu berusaha mengatasi masalah seksual ini. ''Mereka ini berani menentukan sikap dan ingin hubungan intim bisa dikembalikan seperti sedia kala.'' 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement