REPUBLIKA.CO.ID,Pergilah ke mal mana pun hari-hari ini. Rata-rata pusat perbelanjaan memutar lagu-lagu Islami, menyesuaikan dengan momen Bulan Suci. Televisi dan radio juga jadi lebih sering menayangkan lagu-lagu religi.
Setiap momen Ramadhan pun biasanya dimanfaatkan musisi Indonesia untuk meluncurkan album atau single religi. Sebut saja band papan atas, Gigi, yang beberapa tahun belakangan rajin merilis lagu-lagu religi setiap bulan puasa. Lagu-lagunya bahkan menjadi langganan soundtrack sinetron laris "Para Pencari Tuhan" yang hanya tayang pada Bulan Ramadhan.
Memang merupakan sebuah strategi bisnis di industri musik untuk merilis lagu religi pada Bulan Ramadhan. Toh permintaan akan lagu-lagu tersebut memang sedang tinggi-tingginya. Membuat lagu religi juga dilakoni banyak musisi asing. Band rock legendaris, Bon Jovi, misalnya, beberapa kali menyelipkan lagu bertema religi tanpa membuat khusus album religi.
Satu contoh, Album Lost Highway yang mereka rilis pada 2007 hanya memuat satu lagu bertema religi sementara sisanya lagu-lagu umum yang biasa dibawakan Jon dan personel lainnya. Langkah yang sama pernah juga dilakukan oleh musisi dunia lainnya, seperti The Beatles, Queen, dan Il Divo.
Kecenderungan musisi luar negeri untuk menyelipkan lagu bertemakan agama dalam album reguler diakui pengamat musik Bens Leo memiliki keuntungan tersendiri. Yaitu, masa dengarnya menjadi lebih lama. “Kalau album religi biasanya hanya punya waktu tiga bulan untuk dinikmati. Bulan pertama pada awal promo, Bulan Ramadhan, kemudian satu bulan lagi setelah Lebaran. Habis itu, ya sudah,” ujar Bens.
Oleh karena itu, lanjutnya, lagu bertema religi idealnya memang tidak mesti selalu dirilis pada Bulan Ramadhan saja kalau targetnya untuk menjaring banyak penikmat. Lagu Bimbo yang berjudul "Tuhan" yang dirilis pada tahun 80-an, ungkap Bens, dirilis bukan pada Bulan Ramadhan, melainkan justru abadi dan selalu diperdengarkan hingga puluhan tahun setelahnya.
Kesempatan untuk merilis album atau lagu bertema religi memang bisa dilakukan kapan saja. Di Indonesia, beberapa musisi juga pernah menyisipkan lagu bertema religi dalam album reguler mereka. "D’masiv atau Ungu pernah menyelipkan lagu bertema religi dalam album reguler mereka," ucap Bens. Untuk bisa diterima, tentu lagu religi yang disajikan idealnya juga bertema lebih universal.