REPUBLIKA.CO.ID,Setelah perang berlalu, Sarajevo berusaha untuk bangkit dari luka dan kehancuran perang. Ada nya festival ini membantu mereka membentuk citra positif sebagai kota budaya, termasuk salah satu di antaranya melalui film. Tak cuma ajang pemutaran dan seleksi penghargaan buat film pendek dan film ficer, Sarajevo ingin dipandang sebagai kota tempat pelatihan para calon sineas. Program Sarajevo City of Film diluncurkan pada 2008 dengan tujuan mendorong para sutradara muda untuk merealisasikan film mereka. Di sini mereka berlatih sekaligus bertemu dengan produser, penulis skenario, serta aktor dan aktris yang bisa mewujudkan hal itu.
Festival tahun ini digelar pada 6-14 Juli 2012, di mana pemenang festival tahun ini akan diumumkan pada hari terakhir penyelenggaraan festival. Selama beberapa tahun terakhir, festival ini memutar 200-an film dari 44 negara, pemutaran film di 10 tempat, 2.500 tamu undangan dari 34 negara, dan 100 ribu lebih pengunjung. Tahun lalu pemenang film terbaik jatuh pada film The Heart of Sarajevo besutan sutradara Karl Markovics asal Austria. Pemenang penghargaan kategori ini berhak membawa pulang hadiah 25 ribu euro atau sekitar Rp 280 juta.