Selasa 12 Jun 2012 02:50 WIB

Liem Sioe Liong, Dari Karet Hingga Pak Harto (II)

Rep: m akbar wijaya, a syalaby ichsan/ Red: M Irwan Ariefyanto
sudono salim
Foto: antara
sudono salim

REPUBLIKA.CO.ID,Mantan menteri perindustrian, Fahmi Idris, menambahkan faktor mantan presiden Soeharto tak bisa lepas dari kesuksesan Om Liem. “Beliau salah seorang pengusaha besar yang berhasil karena hubungan baik dengan Pak Harto ketika itu. Faktor Pak Harto menentukan sekali kemajuannya,” ungkap Fahmi.

Fahmi mengenang sosok Liem sebagai seorang yang dermawan. Sama seperti kebanyakan pengusaha besar Indonesia lain, tuturnya, Liem memiliki sifat filantropis. Meski demikian, Fahmi mengaku tidak berhubungan langsung dengan Liem. Saat menjabat sebagai menteri, tuturnya, Om Liem telah tinggal di Singapura.

Liem Sioe Liong datang langsung ke Indonesia dari Fuqing, Fujian, Cina. Ia mengikuti jejak kakaknya yang terlebih dulu berdagang di Kudus, Jawa Te ngah. Di kota ini, Liem bersau dara berdagang minyak kacang, tembakau, dan karet. Setelah bertemu Soeharto dan saling bantu, bisnis Liem makin besar. Ia tercatat sempat jadi pemasok bagi ABRI, terutama produk sabun.

Ketika Soeharto menjadi presiden Indonesia, Liem diberi banyak keistimewaan, seperti monopoli terigu, semen, otomotif, dan perbankan. Pabrik terigu dan semennya sempat menjadi yang terbesar di Asia. Sementara saat ini, Indofood, pabrik mi Om Liem, mencatatkan diri sebagai produsen mi instan terbesar di dunia.

Pebisnis Asia era 1980-an dan 1990-an mengenal Liem sebagai pebisnis wahid kelas dunia. Ia juga terkenal sebagai ‘penerus’ konglomerat gula Oei Tiong Ham, yang melegenda pada abad ke-20 di Semarang. Ketika krisis ekonomi melanda Indonesia pada 1997-1998, bisnis Om Liem ambruk dan meninggalkan utang triliunan rupiah ke pemerintah yang terpaksa membail outkerugian bisnis Liem.

Saat Jakarta rusuh pada Mei 1998, Liem mengungsi ke Singapura dan Los Angeles. Massa, ketika itu, menjarah dan membakar rumah mewahnya di Jalan Gunung Sahari, Jakarta Pusat. Massa juga mengarak foto besar Liem beserta istrinya ke luar rumah untuk dirusak.

Selama hidup di Singapura, Liem sempat membuat dua acara mewah yang memperingati 50 tahun perkawinan dan ulang tahunnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement