REPUBLIKA.CO.ID, -- Pentolan grup musik kenamaan The Bee Gees, Robin Gibb, meninggal dunia pada Ahad (20/5) lalu. Gibb tutup usia di usia 62 tahun setelah berjuang melawan penyakit usus besar dan kanker hati dideritanya.
Dalam sebuah pernyataan, keluarga Gibb membenarkan kabar kematian Gibb pada Ahad lalu. "Keluarga Robin Gibb, dari Bee Gees, mengumumkan dengan sangat sedih bahwa Robin meninggal setelah pertempuran panjang melawan kanker dan bedah usus. Keluarga telah meminta agar privasi mereka saat ini dihormati." ujar salah satu sumber dari pihak keluarga.
Gibb telah didiagnosa menderita usus besar dan kanker hati pada tahun 2011 lalu. Pada Februari lalu kondisi Gibb sempat pulih. Pada bulan April, ia mengalami kemunduran pneumonia sebelum akhirnya koma.
Sebelum didiagnosis menderita kanker, Gibb sempat mengerjakan proyek komposisi klasik The Requiem Titanic untuk memperingati ulang tahun ke-100 bencana tersebut. Namun karena kondisinya yang melemah, ia tak dapat menghadiri premier acara tersebut pada bulan April lalu di London.
Robin Gibb, bersama dengan saudara Maurice dan Barry, membentuk Bee Gees tahun 1958. Hits trio ini yang paling terkenal diantaranya 'Saturday Night Fever', 'Stayin' Alive' and 'How Deep Is Your Love'.
The Bee Gees memperoleh sembilan Grammy dan dimasukan ke dalam Hollywood Walk of Fame dan The Rock 'N' Roll Hall of Fame, selama berkarir enam dekade. Hasil karya mereka juga tercatat terjual jutaan copy di seluruh dunia.
Gibb sebelumnya pernah menyapa penggemarnya di Indonesia pada 2006 lalu.