Jumat 27 Apr 2012 09:46 WIB

Lukman Sardi Ngaku Belajar Akting dari Mourinho

Rep: Qommarria Rostanti/ Red: Hafidz Muftisany
Lukman Sardi
Foto: Republika
Lukman Sardi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Aktor Indonesia Lukman Sardi mengaku kagum akan sosok pelatih sepak bola kesebelasan Real Madrid, Jose Mourinho. Menurutnya, The Special One memiliki tangan dingin yang mampu membesut timnya dengan baik.

"Tim-tim yang dia pegang bisa solid dan juara," ucapnya saat ditemui usai acara meet and greet film Hattrick di Planet Hollywood Lounge, Jakarta, Kamis (26/4).

Di mata pria yang pernah bermain dalam film Sang Pencerah ini, Mourinho merupakan sosok yang unik dan tangguh. "Meski terkesan arogan, tapi Mou mampu membuktikan prestasinya," ujar putra dari pemain biola Indonesia Idris Sardi ini.

Lukman menyebut telah ngefans dengan Mourinho, sejak pelatih tersebut mengasuh tim Porto pada 2002. "Mou berhasil membawa Porto menjadi juara Liga Portugal, Piala Portugal dan Piala UEFA 2003," ucap penggemar berat tim Real Madrid ini bersemangat. Sukses yang lebih besar datang pada tahun 2004 ketika Mourinho memimpin klubnya menjadi juara Liga Portugal lagi dan memenangkan gelar paling bergengsi di Eropa yaitu Liga Champions.

Setelah pindah ke Chelsea pun, kata Lukman, Mourinho tetap gemilang dengan berhasil memenangkan gelar Liga Inggris 2 tahun berturut-turut pada 2005 dan 2006, beserta gelar domestik lainnya. "Meski sering bikin kontroversi dengan ucapannya tapi kegemilangannya di Porto dan Chelsea menjadikannya sebagai salah satu manajer terbaik di dunia," ujarnya.

Dari Chelsea, Mourinho pindah ke Seri A dan menandatangani kontrak 3 tahun dengan Inter Milan pada pertengahan 2008. Dalam 3 bulan, Mourinho berhasil memenangkan Piala Super Italia sebagai gelar pertamanya di Italia. Dia menyelesaikan musim pertamanya di Italia dengan memenangkan gelar juara Liga Italia Seri A

Melihat begitu banyaknya prestasi yang ditorehkan, wajar saja jika saudara tiri penyanyi Shelomita ini sangat mengagumi sosok Mourinho. Bahkan, Lukman belajar banyak dari Mourinho untuk keperluan film terbarunya, Hattrick.

Di film ini, Lukman berperan sebagai pelatih tim futsal Garuda Merah bernama Toro. Dari tayangan pertandingan sepak bola, Lukman mempelajari bagaimana cara Mourinho berekspresi. "Saya belajar dari Mr. Mou bagaimana reaksi saat berhasil, kecewa, kesal ataupun pada saat memberi timnya arahan saat bertanding," kata pria kelahiran Jakarta, 14 Juli 1971 ini.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement