Senin 23 Apr 2012 13:14 WIB

Mau Sukses Wawancara Kerja? Jangan Lakukan Hal-hal Ini (2)

Wawancara kerja/ilustrasi
Foto: usgreentechnology.com
Wawancara kerja/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, Jika Anda sedang mencari pekerjaan, tampaknya Anda harus siap-siap menghadapi wawancara kerja. Setelah membuat surat lamaran pekerjaan, wawancara adalah tahap berikut dari proses penerimaan karyawan. Namun, jangan anggap remeh tahap ini. Jawaban yang salah bisa menghadirkan kesan yang keliru tentang diri Anda. Berikut adalah jawaban yang bikin perusahaan batal merekrut Anda menjadi salah satu karyawannya:

Jangan 'curcol'

Mungkin Anda cukup lama mencari kerja hingga saat wawancara berlangsung tanpa sengaja Anda mencurahkan seluruh perasaan. Bagi Anda yang baru lulus, cukup lama menganggur, atau bolak-balik melakoni wawancara kerja, harap diingat. Jangan pernah curhat colongan tentang kondisi pribadi Anda. Selain membuat kikuk pewawancara, biasanya Anda pun tidak akan mendapatkan pekerjaan idaman itu.

Seorang pewawancara mengungkap pengalamannya. ''Saya sempat mewawancara seorang perempuan dan menanyakan hal standar saja seperti 'apa yang Anda butuhkan dari seorang bos?' Jawaban dia ternyata, ''Saya butuh seorang bos yang bisa menjadi sahabat saja. Saya sangat kesepian. Kami baru saja pindah ke sini beberapa bulan lalu dan saya belum punya banyak teman. Saya butuh teman.''

Bicara hal negatif tentang mantan bos atau posisi lama

Sangat mudah untuk menyalahkan mantan bos Anda untuk berbagai hal yang Anda hadapi di tempat kerja. Tentu saja, mengungkap hal ini pada teman atau anggota keluarga membuat Anda lega, tapi jangan sekali-kali membawa hal ini ke tempat kerja baru. para pelamar yang bicara hal buruk tentang pekerjaan lama mereka tidak akan mendapatkan kesan positif dari calon tempat kerja yang baru.

Misalnya, seperti seorang kandidat yang bicara buruk tentang perusahan lama pada pewawancaranya. Dia justru memupuskan peluang mendapat kerja yang baru. ''Saya pernah mewawancarai seorang pria muda yang bekerja sebagai customer service. Dia bekerja di salon dan menceritakan pengalamannya, 'Saya sering sekali menangani perempuan-perempuan tua yang cerewet'. Tak perlu bicara panjang lebar, di situlah peluangnya berakhir.''

Sombong

Percaya diri sangat penting saat mencari kerja. Namun, lain halnya kalau sombong. Anda tentu tidak ingin berakhir seperti nasib pelamar ini. ''Satu ketika ada seorang pelamar yang mengatakan dia sangat memenuhi kualifikasi yang dicari. Maka, bila dia tidak mendapatkan pekerjaan itu,  maka manajemen perusahaan itu tidak kompeten.''

 

sumber : yahoo.com
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement