Selasa 27 Mar 2012 15:46 WIB

Film Nasional Mesti Jadi Tamu Terhormat di Negeri Orang

Rep: Nur Feby Rosiana/ Red: Didi Purwadi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bangkitnya perfilman nasional diharapkan dapat meningkatkan kualitas serta animo masyarakat dunia terhadap film nasional. Hari film nasional yang akan jatuh tepat pada 30 Maret nanti pun menjadi tolak ukur bangkitnya kembali perfilman nasional yang mati suri beberapa waktu lalu.

Direktur Jenderal Nilai Budaya Seni dan Film (NBSF), Ukus Kuswara, menyatakan bangkitnya perfilman nasional harus diiringi dengan peningkatan kualitas perfilman Indonesia. Sehingga, film nasional dapat diterima oleh masyarakat dunia. Sehingga, film nasional tidak hanya menguntungkan para sineas perfilman tetapi juga memperkenalkan Indonesia ke masyarakat dunia.

"Kita dulu selalu menyatakan Indonesia harus menjadi tuan rumah yang baik bagi perfilman Indonesia. Tetapi, sekarang film Indonesia harus jadi tamu terhormat di rumah orang lain," ujar Ukus Kuswara dalam seminar sehari 'Aku Cinta Film Indonesia' di Gedung Film, Jakarta, Selasa (27/03).

Ukus menuturkan film memasuki era digital sehingga dampaknya akan sangat luar biasa. ''Sehingga, kita harus memikirkan bagaimana menjaga kualitas film agar tidak ambruk,'' katanya. ''Indonesia memiliki 300 ragam suku bangsa, dan berbagai bahasa. Kearifan lokal tersebut dapat membuat kita bisa bersaing di negeri orang lain.''

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement