Ahad 04 Mar 2012 20:16 WIB

Penonton JJF Larut dalam Kenangan Bubi Chen

Rep: Nur Feby Rosiana/ Red: Hazliansyah
Bubi Chen
Foto: ANTARA
Bubi Chen

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA --  Meski cuaca di JIExpo Kemayoran Jakarta tidak menentu, namun para penikmat musik jazz tetap antusias di ajang Java Jazz Festival 2012, Minggu (04/03). Termasuk ditempat dimana pertunjukan yang didedikasikan untuk Bubi Chen "In Memoriam of Bubi Chen" berlangsung, di Semeru Garuda Indonesia Hall.

Penggemar Bubi Chen dari Indonesia dan juga mancanegara setia antri meski pintu masuk belum dibuka.

Bubi Chen yang telah merilis banyak album, beberapa diantaranya adalah 'Bubi Chen And His Fabulous 5' , 'Mr.Jazz', 'Pop Jazz', 'Kedamaian (1989)', 'Bubi Chen and his friends (1990)', dan 'Jazz The Two Of Us (1996)' merupakan seorang pianis sekaligus musisi kebanggaan Indonesia. Nama Bubi Chen tidak hanya dikenal di Indonesia, tetapi juga dikenal di hampir penjuru dunia. Itulah sebabnya pada 2004, Bubi Chen menerima penghargaan Satya Lencana atas pengabdiannya kepada seni dari mantan presiden Megawati.

Sebelum pertunjukan dimulai penonton disuguhkan dengan beberapa foto yang ditampilkan pada dua layar besar yang terletak di kanan dan kiri panggung. Foto-foto tersebut menampilkan album-album yang dibuat Bubi, juga menampilkan saat Bubi dengan lihainya memainkan piano mengiringi penyanyi jazz muda Indonesia, Andien atau ketika Bubi tampil dalam Java Jazz 2011 ditempat yang sama tribute untuk dirinya digelar.

Salah satu penggagas JJF, Peter F. Gontha saat membuka acaramenuturkan bahwa JJF mencoba untuk memperingati kepergian Bubi Chen.

"Tahun lalu saya berdiri disatu panggung memperingati Elfa Sesioria, lalu Utha Likumahuwa, industri kreatif Indonesia merupakan suatu industri yang cukup besar, pada sore ini kita ingin memperingati salah satu orang di industri kreatif," tuturnya.

Penampilan pertama dibuka dengan Sierra Soetedjo dengan diiringi permain piano dari Idang Rasjidi, drumer Sandy Winarta, dan pemain bass Dony Sunjoyo.

Idang Rasjidi menuturkan Bubi Chen merupakan seorang teman, sahabat, guru dan mentor yang luar biasa hebat. Ia juga menceritakan ketika empat atau lima hari sebelum wafat Bubi sempat menghubunginya.

"Dang iki (ini) Java Jazz dikit lagi main, Dang kalau aku nggak sempet main salamkan itu untuk semuanya yaa," ujar Idang menirukan perkataan Bubi Chen.

Dalam 'In Memoriam of Bubi Chen', Indra Lesmana juga hadir dan berduet dengan Bob Tutupoli. Indra Lesmana menuturkan ia mengenal Bubi karena beliau merupakan teman ayahnya, Jack Lesmana.

"Kalau ke Jakarta Om Bubi tinggal dirumah saya, saya tidur sekamar. Bubi tak pernah tidur, ia selalu menggunakan headphone lalu memutar piringan hitam dan juga merekam album-album rekaman yang dia belum punya," kenang Indra Lesmana.

Teman lama Bubi, pemain bass Jefri Tahalele, drumer Indonesian all star Beny Mustafa juga tampil mempertunjukan kehebatan mereka untuk menghormati Bubi Chen. Pemain gitar asal Pulau Dewata Dewa Budjana pun turut hadir. Budjana yang pernah berkolaborasi dengan Bubi Chen membawakan sebuah lagu atau permainan instrumental yang kini ia beri judul 'Bubi'.

Dalam kesempatan ini Peter F Gontha juga memberikan penghargaan "Java Jazz Lifetime Achievement Award" pada Bubi Chen yang diterima salah satu anggota keluarga Bubi Chen.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement