Sabtu 03 Mar 2012 16:02 WIB

Java Jazz Festival 'Dikepung' Calo Berbagai Sudut

Rep: Ahmad Reza Safitri/ Red: Ajeng Ritzki Pitakasari
Suasana di perhelatan Java Jazz Festival di Kemayoran, Jakarta
Foto: Jazzuality.com
Suasana di perhelatan Java Jazz Festival di Kemayoran, Jakarta

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Kisah klasik seputar perhelatan acara besar di Indonesia terjadi: aksi para calo tiket. k Tak hanya kelas pertunjukan domestik, bahkan pementasan berskala internasional pun 'si tukang catut' ini selalu muncul.

Java Jazz Festifal (JJF) 2012 tak terkecuali. Acara pertunjukan musik bergenre jazz yang dihadiri artis lokal dan mancanegara ini pun ramai dihadiri para penawar jasa tiket. Harga jualnya pun jauh ketimbang harga asli. Jika panitia acara menjual seharga Rp 600 ribu lebih, tapi para calo itu bisa menjualnya dengan hanya sebesar Rp 300 ribu.

Tukimin, sebut saja begitu. Pria asal Kemayoran, Jakarta ini mengaku telah menjadi calo satu hari sebelum JJF berlangsung, Kamis (1/3). Mengenai dari mana ia dan puluhan rekannya mendapatkan tiket, Tukimin hanya menyebut dari orang dalam. "Alhamdulillah. Lumayan buat nambah-nambah keperluan dapur," kata dia, Sabtu (3/3).

Jika diperhatikan dengan seksama, tiket yang dijual para calo pun memiliki gambar seragam. Yakni bertuliskan //media partner// dan berlambang salah satu bank milik negara.

Kendati demikian, kehadiran para calo setidaknya dapat memberikan kemudahan bagi para calon pengunjung JJF 2012. Sebab, mereka (calon pengunjung) dapat mendapati harga lebih rendah ketimbang harga aslinya. Selain itu, mereka pun dimudahkan dengan tidak mengantre di pintu-pintu loket resmi ketika ingin membeli tiket masuk.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement