Kematian pendiri Apple, Steve Jobs, meninggalkan sejumlah pertanyaan. Salah satunya, dan banyak membuat penasaran, adalah agama yang dianut Jobs. Pasalnya, sang inovator teknologi ini jarang mengumbar cerita soal kehidupan pribadinya.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON — Pada tahun 1976, Jobs berhenti mempelajari Zen. Kala itu, Apple telah menarik minat pengusaha muda itu. Meski demikian, Jobs tetap menjaga kontak dengan Kobun. Ia bahkan meminta Kobun menghadiri pernikahannya. Ia juga memberikan rekaman ajaran Kobun, termasuk terkait bahasan keinginan. “Buddisme mengajarkan keinginan merupakan pemicu penderitaan,” kata Jobs.

Isaacson menuturkan kontak Jobs dan Kobun terputus kala Apple telah mengalami peningkatan penjualan.

Saat Kobun meninggal tahun 2002, Jobs pun menangis. “Kematian Kobun benar-benar mengguncang Jobs,” kata Kaye.

Menurut Isaacson, meditasi Zen mengajarkan Jobs untuk berkonsentrasi dan mengabaikan gangguan. Dia juga belajar untuk mempercayai intuisi dan rasa ingin tahu. “Jelas, desain minimalis mengungkapkan semangat Jobs dalam mempelajari estetika Zen,” tulis Issacson.

Meskipun berlatarbelakang Buddha, Jobs cenderung manipulatif dan egosentris. "Sayangnya meditasi Zen tidak cukup membantunya mencapai ketenangan batin," tulis Isaacson.

Kaye, menilai Jobs belum mendalami Buddhisme dengan baik. "Dia baru mempelajari estetika Zen. Tapi dia tidak mempelajari bagian kasih sayang dan bagian sensitivitas Buddisme," pungkasnya.

Ikuti Whatsapp Channel Republika