REPUBLIKA.CO.ID, BEOGRAD - Banyak kota kecil di Serbia mengalami penyusutan jumlah penduduk, karena angka kelahiran rendah, kata kepala badan statistik negara Dragan Vukmirovic pada Selasa.
Di beberapa kota, kekurangan perempuan muda memicu ketertarikan terhadap mempelai perempuan asal Albania.
Jumlah penduduk Serbia mencapai 7,3 juta orang, berkurang sekitar 200 ribu jika dibandingkan dengan 10 tahun lalu, dan diperkirakan semakin berkurang, kata Vukmirovic. Dengan angka kelahiran 1,4 persen di negeri itu, hanya 11 kabupaten memiliki pertumbuhan penduduk pada 2009, tambahnya.
Vukmirovic mengatakan, rata-rata warga Serbia berusia 41,2 tahun dan dalam 370 desa tidak ada bayi lahir dalam 10 tahun belakangan. Urbanisasi menyebabkan banyak desa sama sekali terbengkalai dengan 30 persen warga Serbia hidup di tiga kota terbesar negeri itu, yaitu Beograd, Novi Sad, dan Nis.
Sekitar dua juta warga hidup di Beograd, kota dengan pertumbuhan penduduk 50.000 orang setahun. Perempuan muda lebih banyak meninggalkan pedalaman ke kota besar jika dibandingkan dengan lelaki, kata statistik.
Kecenderungan tersebut menyebabkan lelaki Serbia Selatan "mengimpor" perempuan dari Albania untuk menjadi pengantinnya, kata kepala organisasi kemanusiaan Stara Raska Ceda Vucicevic kepada wartawan.