REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK - Susahnya, punya nama sama dengan tokoh beken. Seorang gadis asal Amerika Serikat bernama Kate Middleton -- nama yang sama dengan calon istri Pangeran William dari Inggris -- menutup akun Facebooknya gara-gara privasinya terganggu.
Beberapa pekan belakangan ini, akun Facebooknya dibanjiri permintaan pertemanan. Tak hanya itu, inbox Facebooknya juga penuh dengan permintaan wawancara dari media.
Gangguan pada Kate Middleton dimulai sejak Januari 2011 saat ia tertolak masuk ke akun Facebooknya karena diduga palsu. aTak hanya itu, akunnya juga ditangguhkan oleh Facebook. Dia menulis surat ke moderator situs jejaring sosial itu agar akunnya bisa kembali.
"Facebook secara sepihak men-disable nama saya karena diduga menggunakan nama palsu," katanya, setelah menghapus akun itu.
Ia makin kecewa, ketika Facebook ternyata menghapus semua foto yang ditag namanya. "Satu bukti lebih lanjut sebenarnya, bahwa mereka mengharap royalti," katanya.
Setelah proses yang panjang, akhirnya akunnya diaktifkan kembali.
Namun dalam minggu-minggu menjelang pernikahan kerajaan, Middleton yang tinggal di Boston, telah dibombardir oleh wartawan yang meminta untuk wawancara. "Saya benar-benar tidak tertarik dengan berpura-pura saya orang Inggris," katanya. "Dan saya tidak benar-benar tertarik dengan berpura-pura saya adalah Kate Middleton yang bakal menjadi istri William," katanya.
Kate tak mengalami "derita" itu sendirian. Sedikitnya ada tiga Kate Middleton yang mendapat perlakuan sama dari Facebook; seorang wanita Australia dan dua wanita Inggris juga diminta membuktikan bahwa diri mereka adalah benar bernama Kate Middleton.
Maka walau berat hati, Kate Middleton yang warga AS itu mengambil langkah tegas: hapus akun Facebook.