REPUBLIKA.CO.ID, LONDON - Para penggagum CEO Apple, Steve Jobs patut bergembira. Pasalnya sosok dibalik kesuksesan Apple tersebut setuju dibuatkan biografi. Meminta persetujuan Steve Jobs bukanlah sesuatu yang mudah. Penulis yang akan menyusun biografi, Walter Isaacson harus menunggu dua tahun lebih usai mengutarakan niatnya pada tahun 2009 lalu.
Memang banyak buku yang mengisahkan pria berusia 56 tahun tersebut. Namun, tak satupun dari buku yang dipublikasikan mendapatkan izin darinya. Maka, buku yang segera digarap Walter ini merupakan buku biografi pertama yang direstui Steve Jobs.
Tahun 2005 silam, buku terbitan John Wiley & Sons yang ditulis Jeffrey S. Young and William L. Simon. berjudul Steve Jobs, The Greatest Second Act In The History Of Business ditarik dari peredaran lantaran ketiadaan izin resmi dari Apple.
Jobs, pemiliki kekayaan senilai $ 6 triliun tengah mengalami berbagai masalah kesehatan. Kondisinya itu memaksa dirinya beristirahat panjang. Selama itu pula, Jobs yang tengah berupaya sembuh dari kanker pankreas tengah menjalani pencangkokan hati. Dia muncul kembali dihadapan publik awal Maret lalu saat merilis resmi iPad 2.
Jonathan Karp dari penerbit Simon & Schuster, mengatakan pihaknya sungguh beruntung bisa mendapatkan izin penerbitan buku yang diyakini akan menjadi best seller. "Duet yang sempurna, antara subjek dan penulis," kata dia seperti dilansir dari dailymail.co.uk, Senin (11/4). Nantinya, bocor Karp, buku yang dibuat Isaacson akan diberi judul The Book of Jobs.
Isaacson, seorang mantan CEO di CNN dan majalah Time, telah menulis buku best-seller tentang Benjamin Franklin dan Albert Einstein. Saat ini ia adalah Presiden dan CEO dari Institut Aspen, sebuah lembaga studi pendidikan dan kebijakan non-partisan di Washington, DC.