Senin 21 Mar 2011 20:37 WIB

Waspadai Tren 'Sexting' pada Remaja Anda

Rep: Agung Sasongko/ Red: Ajeng Ritzki Pitakasari
Sexting (Ilustrasi)
Sexting (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON--Teknologi ponsel dan internet yang demikian canggih seharusnya diimbangi dengan pengawasan ketat terhadap terutama pada anak-anak. Kondisi itu tidak hanya berlaku di negara berkembang saja namun juga negara maju yang memiliki tingkat pendidikan yang lebih baik.

Pasalnya, rasa keingintahuan anak yang sangat tinggi menyebabkan mereka sangat beresiko menyalahgunakan piranti teknologi yang berada disekitar mereka. Faktor pemicu lain yang patut diwaspadai adalah gaya selebritis dalam berbusana.

Sebuah survei di Inggris menyebutkan satu dari empat siswa mengakui bertukar gambar porno diri mereka sendiri dengan pesan teks alias sexting. Yang memiriskan, hal itu dilakukan oleh anak-anak berusia 11 tahun.

Para remaja belia itu sengaja mengabadikan pose telanjang mereka lalu disebarkan kepada teman-teman mereka baik melalui pesan singkat atau internet. Hasil survei tersebut kian menguatkan dugaan bahwa tren sexting sangat marak dikalangan anak-anak.

Disebutkan pula dalam survei tersebut 40 persen dari anak-anak berusia 11-14 tahun menggunakan ponsel atau komputer mereka untuk mengirimkan gambar diri mereka dalam kondisi telanjang tanpa busana sehelai pun.

Sementara itu, 4 dari 10 anak-anak menilai wajar untuk mengedarkan foto perempuan tanpa busana di sekolah mereka  Gelaja tersebut menurut para ahli merupakan bentuk pergeseran signifikan dari anak-anak yang semula hanya melihat menjadi membuat.

Menanggapi gejala negatif yang menimpa anak-anak soal pornografi, peneliti dan orang tua di Inggris mengecam prilaku sebagian selebritis Inggris yang dinilai mengenakan busana yang tidak pantas dan kerap menari erotis ketika tengah bernyanyi.

Bahkan orang tua di Inggris mendesak pihak sekolah untuk memantau anak-anak mereka saat menggunakan ponsel dan internet.

Pakar keamanan internet Ken Corish, kemarin, menilai perkembangan sexting sangat mengejutkankan. Menurut dia, kemudahan akses internet memang mengundang konsekuensi tersebut.

Namun, dia melihat internet tidak semata sebagai sumber pornografi melainkan ada pula sumbangsih yang berasal dari televisi. "Anda bisa melihat sejumlah video musik menampilkan penyanyi dengan pakaian serba minim," ungkapnya.

Siobhan Freegard, dari Netmums, sebuah situs orangtua mengecam para selebritis yang memamerkan tubuh mereka secara vulgar. Menurut dia, apa yang dilakukan para selebritis hanya mengaktiviasi resiko anak-anak untuk terjerembab dalam bahaya pornografi. 

"Kami melihat orang-orang seperti Rihanna, Cheryl Cole atau Lady Gaga memamerkan tubuh mereka dalam pose vulgar dan mereka pikir mereka terlihat fantastis," ujarnya geram.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement