Ahad 13 Mar 2011 19:00 WIB

Pameran IBF 2011 Terus Dipadati Pengunjung, Meski Hujan Deras

Rep: mg18/ Red: Stevy Maradona
Beberapa pengunjung meliihat koleksi buku di stand Penerbit Republika di Islamic Book Fair (IBF) ke-10 di Istora Senayan, Jakarta, Kamis (10/3).
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Beberapa pengunjung meliihat koleksi buku di stand Penerbit Republika di Islamic Book Fair (IBF) ke-10 di Istora Senayan, Jakarta, Kamis (10/3).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA—Hujan yang mengguyur wilayah Jakarta, Ahad, tidak menghentikan niat para pengunjung IBF 2011 untuk mengunjungi perhelatan buku islami terbesar itu. Hal itu salah satunya diungkapkan oleh Susi (15) sorang siswi yang menghadiri pameran penutupan IBF pada Ahad (13/3) di Jakarta.

“Di IBF ini lengkap semuanya, jadi tertarik,” ujar siswi kelas menegah atas yang mengakui ingin membeli A-Qur’an lengkap yang didalamnya termasuk tajwid dan terjemahan. Menurut dia, saat penutupan adalah saat yang tepat untuk membeli buku. Karena biasanya penerbit memberikan harga potongan untuk menarik pembelinya.

Sementara itu, M. Anis Baswedan, selaku sekertasis acara IBF 2011 mengaku tidak dapat memberitahu jumlah omset yang mampu diperoleh oleh peserta IBF selama 10 hari masa pameran. “Saya tidak dapat menyebutkan besaran omset peserta. Karena panitia tidak punya target penjualan, kami hanya memiliki target pengunjung,” jelas Anis.

Menyusul target peserta panitia yang sebelumnya disebutkan perhari mampu menampung 500 ribu pengunjung, Anis membenarkan hal tersebut. Menurutnya lagi, kondisi pameran di dua hari penutupan ini cenderung ramai sekali. Hal itu dapat dilihat dari jumlah kendaraan yang sejak pagi tadi memadati area parkir Istora Senayan dan lorong-lorong istora di padati oleh pengunjung.

Supardi, salah seorang staff pemasaran dari Gema Insani Press(GP) mengungkapkan, omset GP selama 10 hari pameran semakin membaik. Supardi mengatakan ada sejumlah buku yang memang sangat diminati oleh pengunjung, yakni Ibnu Kasim, Rasulullah Is My Doctor.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement