Jumat 18 Feb 2011 05:57 WIB

Masih Gahar, Iron Maiden Mengguncang Ancol

Iron Maiden dan pesawat yang menerbangkan mereka selama konser lawatan, The Final Frontier wold Tour 2011
Foto: Beemoq.net
Iron Maiden dan pesawat yang menerbangkan mereka selama konser lawatan, The Final Frontier wold Tour 2011

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA  Seperti diperkirakan sebelumnya, musik kelompok heavy metal legendaris asal Inggris Iron Maiden tampil habis-habisan di hadapan puluhan ribu penggemar fanatiknya yang mamadati Pantai Karnaval Ancol Jakarta, Kamis (18/2).

Tidak kurang 16 lagu yang diambil dari album terbaru "The Final Frontier" (2010) dan beberapa tembang hit lamanya digelontorkan di depan publik Jakarta. Mereka beraksi dalam konser spektakuler itu  selama kurang dari dua jam, non stop.

Grup band yang diawaki Bruce Dickinson (vokal), Steve Harris (bass), Dave Murray (gitar), Janick Gers (gitar), Adrian Smith (gitar) dan Nicko McBrain (drums) itu, tampil dengan prima meski usia mereka rata-rata di atas lima puluh tahunan.

Performa panggung mereka tampak masih tetap memukau, lengkingan suara vokalis Bruce Dickinson masih terjaga dan cabikan bas sang 'frontman' Steve Haris masih terdengar garang.

Konser diawali dengan intro yang diambil dari album terbaru mereka sebagai musik latar, dan lampu panggungpun berpendar mengiringi para musisi beraksi saat menampilkan nomor perdananya lagu The Final Frontier, disusul lagu Eldorado yang belum lama menyabet penghargaan Grammy.

Namun antusiame penonton membara ketika mereka melantunkan hit legendarisnya 2 Minutes Two Midnight yang dicuplik dari album "Power Slave" (1984). Penonton seolah tersihir untuk ikut bernyanyi bersama hingga lagu usai sambil mengacungkan dua tangan ke atas.

Melihat semangat penonton yang begitu menggelora, Bruce Dickinson sempat mengutarakan kekagetannya akan sambutan penonton saat jeda lagu. Bruce Dickinson juga menyapa dengan akrab para penonton dan berujar akan menampilkan lagu-lagu hitnya baik dari album baru maupun dari album lawasnya.

Selanjutnya, meluncur tembang-tambang hit yang menjadi langganan dalam setiap konsernya seperti The Rooper, Fear of The Dark, The Evil That man Do dan Iron Maiden.

Untuk menyemangati terus penonton, sang vokalis tidak bosan bosannya meneriakkan yel-yel ciri khasnya saat tampil di panggung. "Scream for Me Jakarta", teriaknya kepada penonton untuk diajak bernyanyi dan disambut dengan teriakan histeris dari seluruh penonton.

Saat jeda lagu berikutnya, Bruce Dickinson kembali berdialog dengan penonton. "Saya lihat di sini di Jakarta, semua berkumpul tidak masalah berbedaan ras dan agamanya. Dari Malaysia, Australia juga datang, semua berkumpul karena kita saudara", ujarnya bersemangat dari atas panggung.

Seanjutnya meluncurkan lagu Blood Brothers yang dicuplik dari album "Brave New World" (2000). Penontonpun  langsung berteriak dan ikut menyanyikan bagian lagunya, "We're Blood Brothers, We're Blood Brothers".

Tak hanya tembang-tembangnya yang memukau penonton, atraksi panggung para personilnya juga menjadi tontonan menarik tersendiri. Gaya bernyanyi Bruce Dickinson yang rajin berlari menyatroni setiap sudut panggung, berlompatan dari sudut ke sudut terlihat berhasil mengharu biru penonton.

Sementara itu Steve Harris dengan konsisten bergaya seolah  menembakkan bas gitarnya ke arah penonton. Sementara Jannick Gers beraksi dengan memutar mutar gitar melodinya di sekujur tubuhnya sambil sekali kali memainkan dawai gitar dengan garangnya.

Adegan wajib yang juga dinantikan penonton adalah ketika mereka menampilkan lagu kebangsaan mereka The Trooper, seperti dalam konser-konser sebelumnya. Bruce Dickinson dengan kostum tentara kerajaan Inggris tempo dulu tampak mengibar-ngibarkan bendera Union Jack dengan back drop panggungnya.

Si maskot, Eddie juga memegang bendera.  Sebuah adegan yang membuat seluruh penonton berteriak histeris.

Di penghujung pertunjukkan, setelah menggeber dua lagu andalan The Number of The Beast dan Hallowed be Thy Name, Bruce Dickinson mengakhiri aksinya dengan tembang lawas Running Free yang diselingi sebuah improvisasi lagu dan memperkenalkan nama-nama personel band.

Konser Iron Maiden di Jakarta ini merupakan rangkaian dari tur album baru yang bertajuk The Final Frontier world Tour 2011. Konser diawali di Moskow, Rusia pada 11 Februari lalu dan Singapore Indoor Stadium pada 15 Februari.  Setelah Jakarta, mereka akan melanjutkan pertunjukkan di Bali 20 Februari.

Selama 66 hari mereka akan berkeliling dunia ke 13 negara, mengunjungi 26 kota sekaligus menggelar 29 konser kolosal di sana. Tur leg pertama ini ini direncanakan bakal berakhir di St.Petersburg, Rusia pada 10 Juli 2011 mendatang.

Iron Maiden merupakan salah satu band pionir genre New Wave of British Heavy Metal yang dibentuk oleh pemain bass Steve Harris di London Timur, Inggris pada tahun 1975.

Hingga kini total mereka telah merilis 31 album yang termasuk di antaranya 15 album studio, 5 album kompilasi, 7 album live, 4 album mini yang seluruhnya telah terjual sebanyak lebih dari 85 juta keping di seluruh dunia.

Dengan reputasi seperti itu, tentu tidak mudah untuk bisa mendatangkan mereka ke Jakarta, kata promotor Tommy Pratama dari Original Production yang sudah sejak tahun 2005 giat melobi band tersebut agar bisa tampil di Indonesia.

"Saya masih tidak percay a berhasil mendatangkan Iron Maiden ke Indonesia, ini seperti mimpi," ujar Tommy Pratama dalam jumpa wartawan sehari sebelum pertunjukan.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement