Sabtu 05 Feb 2011 22:38 WIB

Gisele Bundchen Sebut Krim Tabir Surya Racun

Rep: Agung Sasongko/ Red: Ajeng Ritzki Pitakasari
Gisele Bundchen
Gisele Bundchen

REPUBLIKA.CO.ID,  LONDON--Supermodel asal Brazil, Gisele Bundchen dikritik pakar kanker setelah mengatakan krim tabir surya merupakan racun. Padahal sebelumnya Gisele pernah membintangi iklan produk tabir surya meski dia mengaku tidak pernah mengoleskan produk krim anti sinar ultraviolet pada tubuhnya.

"Saya tidak bisa menaruh racun ini pada kulit saya," katanya dengan merujuk pada fakta meluasnya penggunaan bahan kimia dalam lotion untuk menyerap UVA dan sinar UVB seperti dikutip dari Telegraph.co.uk, pekan ini. Bundchen, 30 tahun, mengatakan dirinya punya trik khusus untuk menghindari penggunaan lotion tabir surya dengan yakni dengan menghindari sengatan sinar matahari lewat pukul 08.00 pagi.

Komentar Bundchen segera memicu kemarahan Kepala Dermatologi, Institut Kanker Nasional Brazil, Dolival Lobao. Lobao menjelaskan sangat penting bagi masyarakat untuk menggunakan lotion tabir surya guna membentengi kulit dari kanker.

"Lotion tabir surya bukanlah racun," ujarnya "Apa yang dikatakan Bundchen hanya menciptakan kebingungan. Saya menyesal dia mengatakan hal yang tidak seharusnya," imbuh dia.

Jessica Harris, peneliti senior Cancer Research UK, mengatakan menggunakan tabir surya dengan di SPF15 setidaknya dapat melindungi kulit seseorang. "Produk tabir surya sepenuhnya diuji sebelum mereka bisa dijual sehingga dapat dipastikan tidak berbahaya bagi kulit," paparnya.

Sebelumnya, Bundchen sempat melontarkan pernyataan yang menyatakan menyusui merupakan hukum yang wajib ditegakkan diseluruh dunia. Dia juga mengatakan sangat penting bagi ibu untuk menyusui anak-anaknya secara ekslusif.

Berkat komentarnya itu, Bundchen dikritik berbagai pihak lantaran pernyataannya dianggap sembrono. Sesegera mungkin Bundchen meralat pernyataannya dan meminta maaf kepada pihak yang tersinggung.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement