REPUBLIKA.CO.ID, WARSAWA - Seorang pemburu Polandia yang ingin menembak gajah menuntut perusahaan perjalanan Jerman setelah perusahaan itu mengirimnya ke daerah "yang salah" di Afrika. Tak seperti disebutkan dalam promosinya, menurutnya tidak ada gajah yang ditemukan di sana.
Harian Rzeczpospolita pada Rabu memberitakan bahwa perusahaan Jaworski Jagdreisen yang mengatur perjalanan berburu yakin bahwa ada gajah hidup di kawasan Zimbabwe. Itulah yang menyebabkan Waldemar I, nama pemburu itu, mengikuti paket wisata mereka.
"Dari yang saya tahu, harusnya melihat kotoran gajah di sana," tulis harian itu mengutip pernyataan pemilik perusahaan.
Meski perusahaan itu mengatur perjalanan kedua, namun Waldemar kadung marah. Ia meminta ganti rugi sebesar 130 ribu dolar AS untuk ekspedisi pertamanya. Pengadilan rencananya memutuskan perkara tersebut pada 15 Februari, tulis harian tersebut.