REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Asma adalah penyakit peradanga pada paru-paru. Jalan udara ke paru-paru tertekan menyebabkan nafas menjadi pendek atau kesulitan bernafas. Bila asma menyerang, pasien bisa sangat tersiksa dan keberadaan penyakit ini menurunkan kualitas hidup penderitanya karena serangan kerap terjadi tiba-tiba
Namun, Asma sesungguhnya bisa dideteksi dengan memperhatikan beberapa gejala khusus. Empat gejala serangan asma utama yang paling mudah dikenali yakni batuk, mengeluarkan bunyi siulan saat bernafas, rasa sesak dan menekan pada dada dan nafas pendek-pendek. Memang ada gejala yang kadang mirip dengan penyakit lain, untuk itu sangat direkomendaskan pada pasien yang mengalami gangguan pernafasan untuk melakukan pemeriksaan medis.
Efek asma pada anak-anak atau orang dewasa dapat dikurangi apabila pasien dan keluarga mengenali cepat gejala-gejala penyakit tersebut. Mengenali gejala ini penting untuk mencegah serangan asma sebelum terjadi ketimbang meredakan efek asma begitu ia menyerang.
Peringatan pertama yang paling sering sebelum asma menyerang ialah tekanan atau rasa sesak di dada. Para pengidap asma menggambarkan rasa berat pada dada itu seperti ada lakban karet tebal yang mengikat paru-paru.
Meski asma adalah penyakit peradangan, asma bisa dianggap mekanisme perlindungan tubuh manusia. Bila di bagian atas sistem pernafasan manusia mengenali bahaya, maka tubuh akan merespon dengan membatasi jalan masuk udara sebagai perlindungan organ paru-paru yang rentan.
Selain dada tertekan, salah satu gejala mencolok adalah batuk. Ada perbedaan antara batuk biasa dan batuk orang asma. Dalam kasus asma, batuk biasanya sangat parah dan kadang mengakibatkan si penderita sulit diam atau bahkan tidur. Nafas pendek-pendek dan tersengal-sengal juga gejala penting lain yang perlu diwaspadai. Sering kali ini sudah hampir masuk serangan asma meski juga kadang tidak. Pasalnya pengidap asma memang cenderung memilik nafas pendek dan cepat.
Gejala khusus lain yaitu nafas bersiul. Seperti siulan, maka ada suara yang keluar saat bernafas. Tidak seperti gejala batuk, siulan itu bisa terjadi kapan saja juga ketika malam hari. Biasanya itu merupakan tanda nafast yang terganggu akibat tabung bronkial menyempit dan mulai terisi cairan, akibatnya nafas menjadi terhambat.
Meski asma menjadi penyebab sekitr 175 kematian per tahun, pengenalan dini terhadap gejala perawatan yang tepat dalam sebagian besar kasus dapat menghindari pasien dari bahaya fatal. Kerap kali serangan asma dipicu oleh lingkungan dan/atau faktor genetis.
Beberapa faktor lingkungan seperti asap rokok, infeksi pada sistem pernafasan, stres dan tekanan psikologis dan bahkan penggunaan parasetamol dalam memicu Asma. Selain menghindar dari faktor-faktor tersebut, gaya hidup sehat dapat pula mengontrol gejala asma dengan efek yang ditimbulkan.