REPUBLIKA.CO.ID, LONDON--Anggapan sebagian perempuan yang menuduh pria terlalu mudah jatuh cinta, memang ada benarnya. Peneliti meyakini, naluri dan sifat genetis bawaan menjadikan laki-laki mudah menentukan perempuan pilihan mereka kendati baru melihat wajah perempuan sekian detik.
Merujuk pada studi yang digagas Professor Mark van Vugt dan Dr Johanna van Hooff of the University of Amsterdam, dan mahasiswa S3 Helen Crawford, the University of Kent, pria hanya perlu melihat wajah cantik perempuan ketika memilih pasangan dikarenakan pengaruh insting seksual dan insting bertahan hidup yang mengarahkan mereka.
Disisi lain, perempuan cenderung banyak pertimbangan sehingga sulit untuk menentukan secara cepat siapa yang menjadi pendamping mereka. Disamping itu, insting alami perempuan secara naluri menghantarkan perempuan untuk mencari laki-laki yang memiliki komitmen, kepribadian yang baik dan perhatian.
Professor van Vugt, pemimpin riset yang telah dipublikasikan Oxford Journal,Social Cognitive and Affective Neuroscience mengatakan ketika pria melihat wajah, mereka segera meresponnya dengan putusan yang cepat.
"Laki-laki secara definitif memiliki 'mata' yang awas lantaran memiliki insting yang kuat dalam menangkap stimulus yang ada dan simulus itu salah satunya adalah kecantikan wajah, dan itu bukanlah sesuatu yang dangkal," tukasnya seperti dikutip dari Dailymail, Senin (14/6).
Meski begitu, kata dia, kemampuan seperti itu merupakan bagian dari evolusi dan warisan nenek moyang yang membantu laki-laki menemukan pasangan yang terbaik untuk mereka.
Sebelumnya, Van Guft dan kolega melibatkan 20 perempuan dan 20 laki-laki. Kedua kelompok partisipan ini kemudian diberikan tugas untuk mengetahui aktifitas otak mereka. Disaat mereka diberikan tugas, peneliti menunjukan sejumlah variasi foto mulai dari sosok berpenampilan fisik menarik hingga buruk.
Hasilnya, pria yang melihat foto perempuan dengan tampilan fisik menarik segera mengacuhkan tugas dan bergagas mencermati foto. Sebaliknya, perempuan yang diberikan sosok pria tidak nampak antusias dan hanya fokus pada tugas yang diberikan.
Ihwal hal itu, Van Guft menilai aktivitas otak perempuan tidak akan terpengaruh ketika mereka ditunjukkan gambar foto laki-laki saat diberikan tugas.
"Perempuan tidak terganggu oleh keberadaan foto laki-laki yang menarik wajah karena perempuan lebih membutuhkan bukti apakah seorang pria adalah pasangan yang baik dan Mereka membuat keputusan mereka lebih lambat dari laki-laki,' pungkasnya.