REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Remala Abadi Tbk (Remala / IDX: DATA) resmi menandatangani sejumlah Nota Kesepahaman (MoU) dengan mitra strategis nasional maupun global yang digelar di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan. Penandatanganan ini merupakan langkah konkret Remala dalam memperkuat infrastruktur telekomunikasi nasional sekaligus memperluas layanan digital ke seluruh penjuru Indonesia.
Direktur Utama PT Remala Abadi Tbk, Agus Setiono, menegaskan kolaborasi ini menjadi bagian dari strategi agresif perseroan untuk periode 2025–2026. Penandatanganan MoU ini adalah salah satu wujud komitmen nyata Remala dalam membangun fondasi digital Indonesia.
"Dengan dukungan mitra strategis, kami optimistis dapat memperluas cakupan layanan, meningkatkan kualitas jaringan, dan menghadirkan solusi digital yang lebih cepat, aman, dan terjangkau bagi masyarakat,” ujar Agus.
Dalam pembangunan tersebut, Remala menandatangani MoU dengan sejumlah mitra, yang mencakup:
1. PT Huawei Tech Investment
Kerja sama terkait dukungan teknologi dan solusi strategis, meliputi:
a. Layanan internet residensial hingga 10 Gbps
b. Solusi keamanan jaringan anti-DDoS (Distributed Denial of Service)
c. Implementasi Software Defined Wide Area Network (SD-WAN)
d. Penyediaan perangkat Dense Wavelength Division Multiplexing (DWDM) untuk backbone utama Remala
2. PT Communication Cable Systems Indonesia Tbk (CCSI)
Kerja sama terkait dukungan penyediaan material telekomunikasi, termasuk kabel laut, kabel terestrial, dan aksesoris pendukung, disertai koordinasi teknis dan informasi dalam pengembangan jaringan Remala ke area yang lebih luas
3. PT Voksel Electric Tbk
Kerjasama terkait Rencana pembelian kabel backbone oleh Remala, meliputi proses permintaan harga, negosiasi teknis dan komersial, penyusunan perjanjian pembelian, hingga pengiriman dan implementasi kabel untuk mendukung ekspansi sebanyak 5 juta homepass.
4. PT Ketrosden Triasmitra Tbk (Triasmitra) dan PT Jejaring Mitra Persada
Penandatangan kerja sama yang mencakup Indefeasible Right of Use (IRU) untuk empat backbone yang sudah eksisting yaitu Kabel Darat (Inland) Ultimate Java Backbone (UJB), Sistem Komunikasi Kabel Laut Jakarta – Surabaya (SKKL Jayabaya), SKKL Anyer – Kalianda, dan Inland Cable SDCS (Surabaya – Denpasar Cable System) serta satu backbone yang sedang persiapan dibangun yaitu SKKL Rising 8 Segmen Jakarta – Batam.
SKKL Rising 8 ini akan dibangun JMP Bersama dengan mitra strategisnya yaitu PT Mora Telematika Indonesia, Tbk (IDX: MORA). Kelima infrastruktur backbone yang perjanjian kerjasamanya hari ini ditandatangi, seluruhnya merupakan aset strategis sebagai bagian dari ekosistem infrastruktur telekomunikasi nasional. Di samping itu, terdapat rencana pembelian kabel backbone selanjutnya oleh Remala yaitu SKKL Batam – Singapore (MIC-2) yang saat ini sedang dalam tahap finalisasi.
5. Guangzhou V-Solution Telecommunication Technology Co., Ltd (Vsol)
Kerja sama terkait Komitmen pengadaan 1.000.000 unit perangkat Optical Network Terminal (ONT) yang dapat men-support layanan internet rumah tangga up to 1 Gbps Remala.
6. PT Kosmos Wavelength Technology
Kerja sama penyediaan kabel distribusi dan infrastruktur kabel jaringan kerumah pelanggan, penyelarasan aspek teknis dan komersial, serta dukungan administratif dan legalitas kerja sama yang mendukung 5 juta home connect.
Selain itu, Remala juga tengah mengurus perizinan Network Access Provider (NAP). Dengan izin tersebut, Remala nantinya dapat menyediakan jasa akses dan/atau routing kepada penyelenggara akses internet (ISP) untuk koneksi ke jaringan global. Agus menjelaskan, saat ini proses perizinan NAP ini sedang berjalan, dan ke depan diharapkan dapat meningkatkan utilisasi backbone sekaligus membuka peluang pendapatan baru bagi perseroan.
Melalui kerja sama ini, Remala mempertegas posisinya sebagai pemain penting dalam pembangunan ekosistem digital di Indonesia. Perseroan menargetkan dalam 2 tahun mendatang dapat menghadirkan 5 juta homepass, dan dalam 10 tahun ke depan mencapai 25 juta homepass di seluruh Indonesia.