REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Film dokudrama tentang pembunuhan seorang gadis Palestina berusia lima tahun oleh militer Israel di Gaza meraih penghargaan Silver Lion di ajang Festival Film Venesia. The Voice of Hind Rajab arahan sutradara Prancis-Tunisia Kaouther Ben Hania itu menempati posisi kedua pada malam penghargaan, Sabtu (6/9/2025) waktu setempat.
Film ini mengangkat kisah nyata Hind Rajab, seorang anak perempuan yang dibunuh oleh pasukan Israel saat mencoba mengungsi dari Kota Gaza bersama keluarganya pada 2024. Sang sutradara menggunakan rekaman audio asli dari panggilan selama berjam-jam antara Hind dan Bulan Sabit Merah Palestina. Tepatnya saat para petugas mencoba menenangkan Hind yang terperangkap dalam mobil bersama enam saudaranya yang telah tewas dihujani peluru oleh Israel.
Saat menerima penghargaan, Ben Hania mengungkapkan bahwa kisah Hind bukan hanya tentang seorang anak, melainkan kisah seluruh bangsa yang tengah mengalami genosida. "Sinematografi tidak bisa mengembalikan Hind, tidak bisa menghapus kekejaman yang dialaminya. Tapi sinema bisa mengabadikan suaranya, membuatnya menggema melintasi batas-batas. Suaranya akan terus bergema sampai keadilan ditegakkan," kata dia seperti dikutip dari Al Jazeera, Senin (8/9/2025).
Pada penayangan perdana, film yang juga diproduseri Joaquin Phenix mendapat sambutan luar biasa dengan menerima standing ovation selama 23 menit. Banyak kritikus dan media yang menilai film ini layak mendapat penghargaan utama atau Golden Lion.
Namun pada malam penghargaan, The Voice of Hind Rajab harus puas di posisi kedua. Golden Lion sendiri diraih oleh film Father Mother Sister Brother arahan sutradara indie asal Amerika Jim Jarmusch. Film yang dibintangi Cate Blanchett, Adam Driver, dan Tom Waits, merupakan karya tiga babak yang mengeksplorasi hubungan kompleks antara orang ta dan anak dewasa mereka.
Genosida Israel di Gaza yang telah menewaskan lebih dari 64 ribu warga Palestina termasuk 18 ribu anak-anak, membayangi penyelenggaraan festival tahun ini. Jim Jarmusch bahkan menunjukkan penolakannya terhadap genosida Israel dengan mengenakan pin bertuliskan "Enough" (Cukup) saat malam penganugerahan.
Beberapa pemenang lainnya juga menyuarakan solidaritas terhadap Palestina. Aktor senior Italia Toni Servillo, yang dinobatkan sebagai Aktor Terbaik lewat film La Grazia, menyampaikan kekagumannya kepada aktivis kapal kemanusiaan yang mencoba menembus blokade Israel di Gaza.
"Mereka berlayar dengan keberanian untuk membawa tanda kemanusiaan ke tanah yang martabat manusianya diinjak-injak setiap hari," kata dia.
Sutradara asal India Annapurna Roy, yang menang sebagai Sutradara Terbaik di rubrik Horizons untuk debutnya Songs of Forgotten Trees juga menyinggung konflik Gaza dalam pidatonya.
"Setiap anak berhak atas kedamaian, kebebasan, dan pembebasan. Palestina bukan pengecualian. Saya berdiri bersama Palestina. Meski saya mungkin membuat negara saya marah, itu tak penting lagi bagi saya," kata Roy.
Pemenang Penghargaan Penonton Armani Beauty, Maryam Touzani (film Calle Malaga), turut mengangkat suara para ibu yang kehilangan anak-anaknya di Gaza. "Berapa banyak ibu yang telah kehilangan anaknya? Sampai kapan horor ini dibiarkan terus terjadi? Kita menolak kehilangan kemanusiaan kita," kata dia.
View this post on Instagram