Senin 25 Aug 2025 12:46 WIB

Barong Family Dirangkul untuk Antarkan Produser Indonesia ke Panggung Musik Elektronik Dunia

TAF memiliki nama asli Taftakhira Athoriq Firmansyah.

ICEPERIENCE.ID menggandeng sosok berkualitas untuk project ini.
Foto: Dok. Mgpr
ICEPERIENCE.ID menggandeng sosok berkualitas untuk project ini.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – TAF seorang produser musik elektronik muda Indonesia berhasil menyabet gelar 1st Winner dari ajang Electronic Music Producer Contest (EMPC) 2024. Lewat track berjudul Look What You Done ia meraih kemenangan yang tak cuma membawa prestise, namun juga membuka jalan menuju kolaborasi internasional bersama label musik kelas dunia dari Amsterdam, Barong Family.

Menjadi juara kontestasi bergengsi yang digagas ICEPERIENCE.ID bukanlah hal yang mudah. TAF yang punya nama asli Taftakhira Athoriq Firmansyah, bersaing ketat dan menyisihkan ratusan peserta yang membawa segudang kreativitas mereka masing-masing. Belum lagi, nama-nama juri yang mengkurasi karya musik sudah memiliki nama besar di kalangan panggung musik elektronik. Mereka adalah SIHK serta Yellow Claw dari Barong Family.

Salah satu kekuatan track Look What You Done, menurut TAF adalah komposisi musik yang unik, yakni mixed antara sound eksperimental dan percussion yang dominan sehingga membuat karyanya terdengar radio-friendly. Selain itu melalui liriknya “Look what you’ve done to me” menceritakan tentang kebahagiaan, penuh semangat, energetik namun bisa juga dimaknai juga dengan hancur dan patah hati.

“Menjadi juara EMPC 2024 adalah sebuah kebanggaan untuk saya. Di dalam karya ini saya memadupadankan karakteristik musik yang unik namun pada waktu yang sama tetap energik. Musik ini sangat cocok untuk diperdengarkan di klub maupun di siaran radio,” ungkap TAF.

Berbeda dari biasanya, EMPC tahun lalu menghadirkan proses mentoring yang lebih intensif lewat fase writing camp yang diadakan selama lima hari di Bali. Tujuannya, untuk membekali para finalis dengan pengalaman nyata dalam proses produksi musik profesional, sekaligus memperluas wawasan finalis tentang industri musik EDM secara menyeluruh.

Para finalis EMPC yakni Elian, Alva Gracia, dan TAF dimentori langsung oleh para produser dari Barong Family yaitu: Wiwek, Moksi, Mike dan SIHK. Di fase writing camp ini juga, para finalis mendapatkan transfer skill & knowledge langsung dari para musisi global yang jadi surprise guest seperti Valy Mo, TANE, dan Brett Allen. Menurut salah satu mentor sekaligus juri, SIHK, ketiga finalis mendapatkan beragam insight penting seputar teknik produksi, penulisan lagu, kolaborasi, serta strategi membangun brand sebagai music producer selama writing camp di Bali.

“Lebih dari membuat track lagu, writing camp ini merupakan proses pendewasaan sebagai produser musik. Lalu bagaimana mereka menemukan suara mereka sendiri dan bersiap untuk masuk ke skena musik yang lebih besar, baik di Indonesia maupun internasional. Kami ingin para produser ini tidak hanya siap dari sisi teknis, tetapi juga mental dan karakter sebagai musisi global,” kata SIHK.

Ketiga nama finalis menjalani proses seleksi ketat dari ratusan karya yang masuk. Kurasi dilakukan secara anonim untuk menjamin objektivitas, dengan penilaian yang menitikberatkan pada originalitas, karakter musik, dan keberanian dalam mengeksplorasi sound dan genre. Ia pun memuji musikalitas yang dimiliki oleh TAF sebagai pemenang. “Ketiga finalis menunjukkan kematangan artistik yang luar biasa. Tapi TAF punya keunggulan dari sisi visi musikalitas yang paling matang,” ujar SIHK lagi.

Di sisi lain, Perwakilan ICEPERIENCE.ID Fabianus Arry Kurniawan, menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada para pemenang EMPC 2024 serta seluruh peserta yang telah berpartisipasi. Ia menegaskan bahwa sejak awal, ICEPERIENCE.ID berkomitmen untuk menjadi ruang yang tak hanya menyediakan panggung, tetapi juga mendorong lahirnya karya-karya otentik dan berkualitas yang mampu bersaing di level global.

“Kami melihat besarnya antusiasme dan potensi luar biasa dari para produser musik elektronik di Indonesia. Itulah sebabnya kami terus percaya bahwa skena musik elektronik Tanah Air masih sangat layak untuk dikembangkan dan mendapatkan apresiasi yang lebih luas,” ungkap pria yang akrab disapa Arry ini.

“Di EMPC kali ini kami kembali melihat peningkatan signifikan dari segi skill produksi para peserta. Setiap tahunnya, kualitas karya yang masuk ke EMPC terus naik, baik secara teknis, musikalitas, maupun ide kreatif. Kali ini ada TAF yang berhasil menjadi juara EMPC 2024, semoga keberhasilannya ini juga memotivasi para music producer di Indonesia untuk terus berkarya,” tambahnya.

Melalui EMPC, lanjut Arry, ICEPERIENCE.ID juga terus konsisten membuka kesempatan bagi produser lokal untuk tumbuh, berkolaborasi, dan menampilkan identitas musik elektronik khas Indonesia kepada dunia. Konsistensi ini selaras dengan misi ICEPERIENCE.ID dalam membangun ekosistem musik elektronik yang sehat, inovatif, berdaya saing, serta mampu memperkuat karakter dan jati diri musik elektronik Indonesia di ranah internasional.

Dengan tetap mengusung semangat #localICEMovement, ICEPERIENCE.ID berharap kehadiran EMPC 2024 dapat menginspirasi lebih banyak produser muda untuk terus berkarya dan memperluas pengaruh musik elektronik Indonesia di mata dunia.

Dengan semangat #localICEMovement yang terus dijaga, ICEPERIENCE.ID menghadirkan EMPC 2024 sebagai ajang yang diharapkan mampu mendorong lebih banyak produser muda untuk berkarya dan membawa musik elektronik Indonesia menembus panggung global.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement