Jumat 08 Aug 2025 19:34 WIB

Was-Was Penyanyi Kafe dan Acara Pernikahan, Fee tak Sebanding Kewajiban Bayar Royalti

Polemik atau sengketa royalti saat ini membuat khawatir penyanyi dan pemilik kafe.

Rep: Mg160/ Red: Andri Saubani
Rafa Putra, penyanyi kafe dan acara resepsi pernikahan.
Foto: Republika/mg160
Rafa Putra, penyanyi kafe dan acara resepsi pernikahan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Polemik royalti musik yang tengah ramai dibicarakan mulai menimbulkan kekhawatiran di kalangan penyanyi kafe dan acara resepsi pernikahan. Rafa Putra, seorang penyanyi yang biasa mengisi acara di kafe-kafe dan resepsi pernikahan asal Leuwiliang, Bogor, menyatakan keberatannya terhadap kebijakan royalti yang diterapkan Lembaga Manajemen Kolektif Nasional (LMKN).

Penyanyi yang telah aktif sejak 2018 itu menilai aturan tersebut berlebihan dan merugikan para musisi reguler. Rafa menjelaskan sering membawakan lagu-lagu ciptaan musisi Indonesia maupun internasional berdasarkan permintaan klien atau pengunjung kafe. Namun, dengan adanya polemik ini terkait royalti, kekhawatirannya mulai muncul.

Baca Juga

"Serba salah sih ya, menurut saya berlebihan ya karena kan sebetulnya karya-karya mereka tuh udah diapresiasi atau udah dapet royalti dari platform-platform musik gitu ya dan platform-platform besar gitu contohnya YouTube, Spotify atau platform digital yang lainnya lah,” kata Rafa kepada Republika, Kamis (7/8/25).

Rafa yang biasa tampil di wilayah Jabodetabek dengan genre beragam mulai dari pop, dangdut hingga lagu lawas, mengaku keberatan jika harus membayar royalti. Menurutnya, para musisi seperti dia masih bergantung pada pertunjukan musiknya itu untuk mencari nafkah.

Nah buat kami para musisi reguler, musisi-musisi wedding sangat keberatan banget kalo ada royalti-royalti gitu karena kan kita cari makan di situ," ungkapnya.

Dia mengaku bahwa meski para wedding singer juga berkarya dan memiliki single sendiri, namun belum seberuntung artis besar yang sudah dikenal luas. "Kalo ngomongin karya ya kita juga tetep berkarya punya karya, sebagian besar dari kita punya karya tapi kan belum seberuntung mereka-mereka yang sudah dikenal masyarakat banyak juga dan bisa dapat royalti gitu. Makanya menurut saya sih nggak adil saja rasanya ya buat kami para musisi-musisi yang aktif di reguler atau di wedding," jelasnya.

Menurut penuturannya, hal yang paling mengkhawatirkan adalah ketimpangan antara fee yang diterima dengan kewajiban royalti yang harus dibayar. "Musik kan entertain-nya hiburan. Misalkan kebanyakan aturan seperti harus bayar royalti, sedangkan fee kita saja masih di bawah itu gitu ya untuk bayar royalti ya dari mana," keluhnya.

Vokalis yang juga memiliki single berjudul "Siasat" itu mengungkapkan bahwa komunitasnya, yakni komunitas vokalis Bogor juga memiliki kekhawatiran. "Tergabung di komunitas vokalis Bogor gitu, kumpulan-kumpulan vokalis-vokalis yang aktif di kota Bogor itu tuh sempet ada pembahasan juga karena gimana nih, ada yang masih bawain lagu Indo gak atau bawain lagu Barat aja kali ya," katanya.

photo
Rafa Putra dan band yang biasa mengisi acara di kafe dan resepsi pernikahan. - (Republika/mg160)

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement