Jumat 16 May 2025 13:51 WIB

Olahraga Padel, Bermula dari Ide Sederhana di Halaman Belakang Rumah Meksiko

Olahraga padel berawal dari ide sederhana di halaman belakang rumah.

 Olahraga padel (ilustrasi).
Foto: pixabay
Olahraga padel (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Olahraga padel dengan perpaduan unik antara tenis, squash, dan bulu tangkis, tengah digandrungi di Indonesia. Dibandingkan dengan tenis yang membutuhkan lapangan lebih luas dan teknik yang lebih kompleks di awal permainan, padel dianggap menawarkan aksesibilitas yang lebih tinggi.

Meski baru hype beberapa tahun belakangan ini di Indonesia, tahukah kamu bahwa padel sebenarnya telah ada sejak tahun 1960-an?Dilansir laman Padel Creations pada Jumat (16/5/2025), olahraga padel berawal dari ide sederhana di halaman belakang rumah, seorang pengusaha Meksiko bernama Enrique Corcuera pada 1962 di Acapulco. Padel yang awalnya dikenal sebagai Paddle Concuera, kini menjelma menjadi salah satu cabang olahraga yang digemari di berbagai negara, termasuk Indonesia.

Baca Juga

Semula, Corcuera ingin menciptakan permainan bola dengan dinding yang lebih ringkas dibandingkan tenis. Dia akhirnya membangun lapangan di kediamannya dengan dinding di sekelilingnya dan jaring di tengah, menggunakan raket padat dan bola berlubang sebagai alat permainannya.

Awalnya, dia membuat dinding yang rendah sehingga bola yang dimainkan sering masuk ke tanah milik tetangga. Hal ini dirasa memperlambat permainan dan membuatnya sulit. Sebagai perbaikan, ia kemudian memutuskan untuk menambah dinding sehingga bola dimainkan di dinding. Dengan demikian, gangguan menjadi lebih sedikit dan semakin menyenangkan.

Inspirasi dari Corcuera kemudian menyebar ke Spanyol pada 1974 melalui seorang temannya, Pangeran Alfonso zu Hohenlohe. Alfonso, terkesan dengan antusiasme Corcuera, memperkenalkan padel di Spanyol dengan membangun dua lapangan di hotel miliknya di Marbella Club. Tidak hanya membawa olahraga ini ke Spanyol, Alfonso juga turut menyempurnakan aturan permainan dan ukuran lapangan.

Langkah ini menjadi titik balik penting dalam perkembangan padel, menjadikannya populer di kalangan elite Spanyol. Dilansir laman Rhodes Padel Club, turnamen "Pro-Am" resmi pertama yang disponsori oleh merek "Smith & Smith" semakin mempopulerkan padel, dengan format unik yang menggabungkan pemain profesional dan tokoh terkenal dalam satu tim, berhasil menarik perhatian media dan masyarakat luas. Sejumlah pesohor seperti Enrique Iglesias, Patxi Andion, dan Manuel Santana turut memainkan padel, yang semakin mendongkrak popularitasnya.

Penyebaran padel terus meluas ke Amerika Tengah dan Selatan, Amerika Serikat, dan Kanada, meskipun dengan tingkat keberhasilan yang bervariasi. Namun, perkembangan terpesat terjadi di Spanyol, Argentina, dan Brasil. Fenomena global padel ini kini mulai terasa dampaknya di Indonesia.

Meskipun belum semasif di Eropa atau Amerika Latin, olahraga ini menunjukkan tren peningkatan yang menarik dalam beberapa tahun terakhir. Semakin banyak lapangan padel bermunculan di kota-kota besar, komunitas-komunitas padel terbentuk, dan antusiasme masyarakat untuk mencoba olahraga ini semakin tinggi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement