Selasa 22 Apr 2025 08:30 WIB

Indonesia dan PBB Perkuat Perlindungan Perempuan Pekerja Migran

Migrasi memberikan kesempatan bagi perempuan untuk meningkatkan penghidupan.

Rep: Lintar Satria/ Red: Satria K Yudha
Pekerja migran (ilustrasi).
Foto: ANTARA FOTO/Aswaddy Hamid
Pekerja migran (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA  -- Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia dan UN Women merilis “Sahabat Artifisial Migran Indonesia” atau SARI, fitur chatbot AI ramah perempuan yang tersedia di aplikasi Safe Travel, aplikasi berisi informasi praktis bagi Warga Negara Indonesia yang berada di luar negeri. SARI bagian dari komitmen dan upaya kolektif dari kedua lembaga untuk memberikan perlindungan kepada WNI di luar negeri, khususnya untuk menghentikan kekerasan terhadap perempuan pekerja migran.

UN Women merupakan lembaga PBB yang berdedikasi untuk kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan. UN Women didirikan untuk mendorong kemajuan dalam memenuhi kebutuhan perempuan dan anak perempuan di seluruh dunia.

“AI yang dikembangkan dengan bertanggung jawab, dilatih dengan etika dan mitigasi bias, termasuk bias gender, memiliki potensi untuk memberikan solusi inovatif dalam mencegah dan mengatasi kekerasan terhadap perempuan,” kata Kepala Program UN Women Indonesia Dwi Yuliawati seperti dikutip dari siaran pers UN Women, Senin (21/4/2025).

Dalam Dialog Publik “Teknologi Digital dan Wajah Perlindungan Perempuan Pekerja Migran Indonesia" yang digelar Ahad (20/4/2025), Dwi mengatakan UN Women menyambut baik kerja sama dengan Kementerian Luar Negeri untuk memanfaatkan teknologi yang dapat mentransformasi kehidupan perempuan, termasuk perempuan pekerja migran, menjadi lebih aman dan resilien.

"Kami percaya bahwa kolaborasi multipihak adalah cara yang paling relevan di situasi saat ini untuk menciptakan dampak positif dan berkelanjutan," katanya.

Dalam pernyataannya, UN Women menjelaskan migrasi memberikan kesempatan bagi perempuan untuk meningkatkan penghidupan dan kesempatan ekonomi. Namun perempuan pekerja migran juga rentan akan kekerasan, diskriminasi, dan eksploitasi di setiap tahapan migrasinya.

Catatan Tahunan (CATAHU) Komnas Perempuan tahun 2023 mencatat ada 321 kasus kekerasan terhadap perempuan pekerja migran yang dilaporkan. Namun, banyak perempuan pekerja migran yang tidak melaporkan kasusnya karena stigma dan hambatan dalam mengakses dukungan dan layanan kekerasan.

Untuk menjawab tantangan dan dinamika migrasi, chatbot AI SARI menjadi inisiatif bersama dalam pemanfaatan teknologi untuk meningkatkan akses informasi dan layanan perlindungan bagi pekerja migran Indonesia, khususnya perempuan. SARI dikembangkan menggunakan pendekatan human-centered design dan proses partisipatif melalui konsultasi langsung dengan komunitas perempuan pekerja migran, penyedia layanan kekerasan, organisasi masyarakat sipil dan orang muda.

Melalui integrasi data yang bebas dari bias gender, SARI didesain untuk memberikan respons percakapan yang empatik dan tidak memberikan stigma maupun prasangka. Dengan dukungan dari Migration Multi-Partner Trust Fund (MMPTF), SARI ditujukan untuk memberikan respons awal untuk melengkapi layanan tatap muka yang telah disediakan oleh Kementerian Luar Negeri, terutama dalam menangani kasus kekerasan terhadap perempuan pekerja migran.

Direktur Jenderal Protokol dan Konsuler Kementerian Luar Negeri, Andy Rachmianto mengatakan kemajuan teknologi terutama terkait kecerdasan artifisial harus dimanfaatkan dan dioptimalkan untuk tujuan yang baik. SARI memiliki berbagai keunggulan diantaranya respons yang cepat, empatik, serta berbasis data pengetahuan yang lengkap dan kredibel.

Andy mengatakan upaya perlindungan WNI, terutama PMI yang sebagian besar perempuan, terus menjadi perhatian utama Kementerian Luar Negeri dan Perwakilan RI di luar negeri. Ia mengatakan melalui SARI, Kementerian Luar Negeri berharap negara dapat hadir di genggaman WNI.

"Kemlu ingin berada di garis terdepan dalam upaya merevolusi cara negara memberikan layanan dan perlindungan, yaitu melalui transformasi digital dengan kecerdasan artifisial. Hal ini selaras dengan tujuan Asta Cita," kata Andy.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement