Sabtu 29 Mar 2025 12:46 WIB

Buat Pemudik Wanita yang Menyusui Balita, ini Tips Simpan ASI Perah di Perjalanan

Pemudik wanita harus menjaga kondisi kesehatan balita.

Pemudik berjalan menuju gerbong kereta cepat WHOOSH di Stasiun Kereta Cepat Halim, Jakarta, Jumat (28/3/2025). H-3 Lebaran KCIC mencatat adanya peningkatan jumlah penumpang di seluruh stasiun Whoosh. Diprediksi jumlah penumpang hari ini mencapai 18 hingga 20 ribu. Angka tersebut meningkat jika dibandingkan hari kemarin yang berkisar di 16 ribu penumpang per hari. Selain itu, KCIC memproyeksikan jumlah penumpang Whoosh selama angkutan Lebaran akan meningkat hingga 30%, mencapai hingga 24 ribu penumpang per hari. Dalam periode mudik kali ini KCIC telah menambah jumlah perjalanan Kereta sebanyak 62 jadwal dengan headway setiap 30 menit. Jumlahnya meningkat 20% dibandingkan angkutan lebaran 2024 dimana KCIC mengoperasikan sebanyak 52 perjalanan Whoosh per hari.
Foto: Republika/Prayogi
Pemudik berjalan menuju gerbong kereta cepat WHOOSH di Stasiun Kereta Cepat Halim, Jakarta, Jumat (28/3/2025). H-3 Lebaran KCIC mencatat adanya peningkatan jumlah penumpang di seluruh stasiun Whoosh. Diprediksi jumlah penumpang hari ini mencapai 18 hingga 20 ribu. Angka tersebut meningkat jika dibandingkan hari kemarin yang berkisar di 16 ribu penumpang per hari. Selain itu, KCIC memproyeksikan jumlah penumpang Whoosh selama angkutan Lebaran akan meningkat hingga 30%, mencapai hingga 24 ribu penumpang per hari. Dalam periode mudik kali ini KCIC telah menambah jumlah perjalanan Kereta sebanyak 62 jadwal dengan headway setiap 30 menit. Jumlahnya meningkat 20% dibandingkan angkutan lebaran 2024 dimana KCIC mengoperasikan sebanyak 52 perjalanan Whoosh per hari.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ahli gizi dari Rumah Sakit Anak dan Bunda (RSAB) Harapan Kita menyebutkan ASI perah dapat dibawa sebagai stok kebutuhan makanan bayi namun harus dengan cara yang tepat, sehingga tidak merusak kualitas serta kandungan di dalamnya. 

"Tetap berikan ASI atau makanan pendamping ASI (MPASI) dengan kondisi yang masih baik dan terjaga suhunya. Jaga kebersihan diri dengan mencuci tangan sebelum mempersiapkan ASI atau MPASI," kata Kepala Instalasi Gizi RSAB Harapan Kita Siti Dharma Azizah, SST, MKM, RD. saat dihubungi ANTARA di Jakarta, Jumat. 

Baca Juga

Ketika membawa ASI selama perjalanan, stok ASI yang dibawa harus dalam keadaan beku dan disimpan kembali dalam cooler box yang ditambahkan dengan ice gel atau dry ice agar bisa bertahan sampai dengan 12 jam. 

Ketika ingin dikonsumsi ASI perah dapat diletakkan di sebuah wadah yang berisi air panas dari termos, dengan memastikan suhu ASI yang akan diberikan tidak terlalu panas, sesuai dengan suhu tubuh, yakni di sekitar 37 derajat celcius dan diberikan dalam waktu kurang dari dua jam. 

"ASI yang sudah dicairkan tidak dapat dibekukan kembali jika berlebih, oleh sebab itu ASI perah yang disimpan di sesuaikan dengan usia dan kemampuan bayi sekali minum," ucapnya yang lebih akrab disapa Galuh.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement