Jumat 28 Mar 2025 12:54 WIB

Fasilitas Mudik Disorot, Anggota DPR Sebut Pentingnya Ruang Menyusui dan Arena Anak

Menerapkan mudik yang ramah keluarga dinilai sangat penting.

Rep: Antara/ Red: Qommarria Rostanti
Sejumlah pemudik mengunggu kedatangan bus di terminal Kampung Rambutan, Jakarta, Jumat (27/3/2025). Anggota DPR menyoroti pentingnya ruang menyusui dan arena bermain anak sebagai fasilitas mudik.
Foto: Republika/Prayogi
Sejumlah pemudik mengunggu kedatangan bus di terminal Kampung Rambutan, Jakarta, Jumat (27/3/2025). Anggota DPR menyoroti pentingnya ruang menyusui dan arena bermain anak sebagai fasilitas mudik.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Konsep mudik ramah keluarga dinilai memegang nilai krusial dalam menciptakan perjalanan yang lebih aman, nyaman, dan sehat, terutama bagi kelompok rentan seperti ibu dan anak-anak. Momen mudik yang dinanti menjadi tantangan tersendiri bagi keluarga dengan perjalanan panjang dan kepadatan arus mudik. Oleh karena itu, penerapan mudik ramah keluarga menjadi perhatian utama.

“Mudik adalah momen yang sangat dinanti masyarakat, tetapi perjalanan panjang dan kepadatan arus mudik bisa menjadi tantangan tersendiri, terutama bagi ibu dan anak-anak. Maka, penting sekali kita menerapkan mudik yang ramah keluarga,” ujar anggota Komisi VIII DPR RI Selly Andriany Gantina dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Jumat (28/3/2025).

Baca Juga

Menurut dia, mudik ramah keluarga dapat terwujud jika infrastruktur transportasi dan fasilitas umum seperti terminal, stasiun, serta rest area yang memenuhi kebutuhan pemudik. Ia menyoroti perlunya keberadaan ruang menyusui, arena bermain anak, serta fasilitas bagi lansia dan perempuan.

“Terminal, stasiun, dan rest area harus memiliki fasilitas yang lebih layak, seperti toilet bersih, ruang ganti popok, dan posko kesehatan yang siaga menangani kondisi darurat,” kata dia.

Selly juga menekankan pentingnya peran petugas angkutan massal dalam membantu pemudik, terutama ibu yang bepergian sendiri dengan anak-anak. “Sering kali ada ibu-ibu yang mudik tanpa didampingi keluarga. Petugas angkutan massal bisa membantu mereka, misalnya dengan membawakan barang,” kata dia.

Selain kenyamanan, aspek keselamatan dalam perjalanan mudik juga menjadi perhatian Selly. Ia menyoroti data Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri yang mencatat kecelakaan lalu lintas selama arus mudik Lebaran 2024 mayoritas melibatkan sepeda motor sebanyak 73 persen. disusul kendaraan angkut orang sebanyak 12 persen, angkutan barang sepuluh persen, dan mobil pribadi dua persen.

Selly mengatakan konsep mudik ramah keluarga juga berkontribusi dalam menekan angka kecelakaan. “Aturan lalu lintas harus diterapkan dengan ketat agar pemudik, termasuk anak-anak dan lansia, mendapatkan fasilitas istirahat yang cukup selama perjalanan,” kata dia.

Selanjutnya, Selly juga mendorong pemerintah untuk meningkatkan pengawasan di jalur mudik serta memastikan edukasi keselamatan berkendara tersosialisasi dengan baik. “Pemudik harus diberikan pemahaman tentang pentingnya istirahat berkala dan penggunaan sabuk pengaman, termasuk bagi anak-anak,” ujarnya.

Advertisement

Komentar

Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement