REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG -- Kritikan datang dari warga Palembang terhadap konten masak rendang yang dibuat okeh kreator konten Willie Salim. Warga setempat menilai konten tersebut merusak citra daerahnya.
Konten memasak rendang oleh Willie Salim di Pelataran Benteng Kuto Besak membuat heboh di media sosial dalam negeri hingga luar negeri. Seorang warga Palembang, Riki, mengatakan apa yang dilakukan Willie harus dipertanggungjawabkan, karena menyangkut citra nama besar Kota Palembang, yang selama ini terkenal sebagai kota bersih, aman, rapi, dan indah (BARI). Ia menyebut meskipun pihak bersangkutan sudah meminta maaf, namun identitas sosial Kota Palembang, harus dipulihkan melalui pertanggungjawaban oleh yang bersangkutan.
"Identitas sosial Kota Palembang, harus dipulihkan melalui pertanggungjawaban oleh yang bersangkutan," kata dia pada Rabu (26/3/2025).
Hal senada dikatakan Irwanto warga lainnya, bahwa masalah rendang ini menjadi perbincangan publik, ia tidak mempercayai rendang sebanyak 200 kilogram itu dapat habis dalam waktu singkat. Willie Salim sebelumnya memasak rendang sebanyak 200 kilogram di BKB pada Selasa (18/3/2025) sore, untuk dibagikan ke warga.
Di tengah proses, ia meninggalkan lokasi dengan alasan ke toilet. Lalu, berselang 1 menit (berdasarkan isi konten nya di media sosial), ia terkejut karena mendapati kenyataan bahwa rendang tersebut raib diambil warga. Atas kejadian itu membuat warga Palembang tersudut sehingga mendapatkan stigma negatif seiring dengan viralnya konten tersebut.
Sejauh ini, Polda Sumatra Selatan sudah menerima dua laporan dari masyarakat terkait konten Willie Salim yakni dua pelapor merupakan advokat, yakni Ryan Gumay dan Agung Wijaya, sementara pelapor ketiga adalah kreator konten asal Palembang, Rendy Aditya atau yang dikenal dengan nama Rondoot. Selain itu, Sultan Palembang Darussalam YM Sultan Mahmud Badaruddin IV Raden Muhammad Fauwas Diradja mendesak Willie Salim agar melakukan tradisi tepung tawar atas tindakan "cemau mulut" sebagaimana adat Melayu Palembang atas tindakan yang sudah merusak citra Kota Palembang.
Hingga berita ini disiarkan, konten "Rendang 1 Ekor Sapi!!Palembang" masih bisa ditonton di kanal Youtube dari Willie Salim. Beberapa tokoh besar asal Sumatra Selatan turut mengomentari kasus rendang itu, mulai dari Helmy Yahya, Anwar Fuadi, hingga Ustadz Abdul Somad.
Bahkan dalam media sosial yang beredar, Ustadz Abdul Somad mengatakan warga Palembang harus membela harkat martabat Kota Palembang. Anwar Fuadi sang artis senior asal Palembang meminta agar konten video Willie Salim itu dihapus.