REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --Musisi sekaligus Anggota DPR, Melly Goeslaw, menanggapi kontroversi band Sukatani yang diduga mengalami intimidasi dari instansi kepolisian atas lagu “Bayar Bayar Bayar”. Menurut dia, lirik lagu tersebut merupakan cerminan protes terhadap instansi negara, sehingga perlu disikapi dengan bijaksana.
Dalam sebuah pernyataan di Instagram, Melly juga menilai lagu “Bayar Bayar Bayar” tidak mengandung kata jorok atau bahkan porno. “Saya beberapa kali menyoroti lagu yang liriknya jorok dan bisa dibilang porno. Tapi hal ini tentu berbeda dengan yang dilakukan band Sukatani. Lirik Sukatani adalah cerminan protes yang ditujukan kepada sebuah instansi negara. Jadi menurut saya harus disikapi dengan bijaksana,” kata Melly, dikutip pada Selasa (25/2/2025).
Melly menilai, kritik dalam lagu “Bayar Bayar Bayar” sebaiknya dipandang sebagai kritik membangun yang bisa mendorong perubahan positif. Ia mengajak semua pihak mendukung kebebasan berekspresi dengan tetap tidak mengesampingkan hal-hal yang sudah diatur dalam Undang-Undang Hak Cipta pasal 50 dan UU ITE pasal 27 dan 28.
Lebih lanjut Melly mengatakan bahwa seniman yang cerdas pasti memahami bagaimana caranya menyisipkan pesan dalam sebuah karya. Menurut dia, band Sukatani termasuk musisi yang mampu mengemas karyanya dengan cukup cantik.
“Meski awalnya menimbulkan komunikasi yang kurang cantik antara Sukatani dan institusi tersebut. Syukurlah sudah ditangani. Instansi yang terkait juga sudah memberikan klarifikasi dan mempersilakan lagu tersebut beredar,” kata Melly.
Terkait pemecatan vokalis Sukatani, Novi Citra Indriyati, dari pekerjaannya sebagai guru, Melly berharap keputusan itu tidak terkait dengan kasus lagu “Bayar Bayar Bayar”. Ia pun mendoakan vokalis Sukatani untuk bisa kembali bertugas lagi menjadi staf pendidik di sekolah lain.
“Semoga semua hal ini bisa menjadi pembelajaran bagi kita semua, ibu guru Novi bisa bertugas lagi sebagai guru di sekolah tersebut lagi atau di sekolah yang lain. Indonesia sangat perlu tenaga pengajar, pasti Bu Novi banyak yang menerima,” kata Melly.
Melly juga mengapresiasi bagaimana lagu Sukatani justru semakin dikenal berkat kontroversi ini, membuat pesannya lebih luas terdengar. Ia pun menyemangati band Sukatani untuk terus berkarya.“Saya mengapresiasi karya-karya kamu, terima kasih dan teruslah berkarya,” ujar Melly. Republika.co.id telah menghubungi narahubung Melly Goeslaw melalui WhatsApp untuk meminta izin mengutip pernyataan tersebut.
Sebelumnya, pada Kamis (20/2/2025), Sukatani band mengunggah video permohonan maaf kepada polisi atas lagunya yang berjudul “Bayar Bayar Bayar”. Lagu yang terdapat pada album Gelap Gempita ini berisi soal kritikan terhadap oknum polisi yang kerap meminta bayaran untuk memproses kasus hingga keamanan.
Lagu itu kemudian viral di media sosial hingga mendorong personel Sukatani meminta maaf kepada Kapolri melalui akun resmi band asal Purbalingga tersebut. Band yang digawangi oleh Syifa Al Luthfi alias Alectroguy dan Novi atau Twister Angel itu juga menarik lagunya di semua platform musik. Berdasarkan pantauan Republika.co.id hingga Selasa (25/2/2025), lagu tersebut belum tersedia kembali di Spotify ataupun latar musik di Instagram.