Ahad 19 Jan 2025 17:33 WIB

Zaskia Sungkar Jalani Induksi Laktasi demi Bisa Menyusui Bayi Adopsi, Apa Itu?

Bisakah wanita yang tidak habis melahirkan, menyusui?

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Qommarria Rostanti
Zaskia Sungkar. Zaskia menjalani proses induksi laktasi agar dapat menyusui anak adopsinya.
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Zaskia Sungkar. Zaskia menjalani proses induksi laktasi agar dapat menyusui anak adopsinya.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Pasangan artis Zaskia Sungkar dan Irwansyah belakangan ini kerap membagikan momen kebersamaan dengan Humaira, bayi perempuan yang mereka adopsi. Saat ini, Zaskia bahkan sedang menjalani proses induksi laktasi untuk Humaira.

Dalam pernyataan di media sosial Instagram, Zaskia mengatakan proses induksi laktasi ini dilakukan guna Humaira bisa menjadi mahram bagi Irwansyah. “Doakan ya sedang dalam program laktasi, semoga Allah mudahkan meng-ASI-hi Humaira, Biidznillah,” kata Zaskia Sungkar saat membalas komentar warganet yang mempertanyakan hubungan mahram dengan Irwansyah.

Baca Juga

Lantas apa itu laktasi induksi dan bagaimana prosesnya? Dokter sekaligus praktisi laktasi dari Growlife Medical, Sonja Morgan, menjelaskan induksi laktasi adalah proses merangsang produksi ASI tanpa kehamilan. Proses ini sering dilakukan oleh keluarga yang mengadopsi bayi. Proses induksi laktasi membutuhkan waktu antara satu hingga enam bulan. Biasanya, semakin lama waktu persiapan, semakin besar peluang untuk menghasilkan ASI dalam jumlah yang lebih banyak.

Menurut dr Sonja, proses induksi laktasi dilakukan dalam dua fase. Pertama, hormon diberikan untuk meniru kehamilan. Hormon ini memberi sinyal kepada tubuh untuk mulai mempersiapkan payudara memproduksi ASI.

“Selama waktu ini, saluran susu akan tumbuh dan bersiap untuk memproduksi ASI, seperti halnya selama kehamilan. Anda mungkin akan merasakan payudara terasa berat dan nyeri, bahkan ukuran payudara akan membesar sekitar satu ukuran cup. Semakin lama fase ini berlangsung, semakin besar kemungkinan menghasilkan volume ASI yang signifikan,” kata dr Sonja dilansir laman Growlife Medical, Ahad (19/1/2025).

Lalu pada fase kedua, hormon akan dihentikan untuk meniru proses melahirkan. Hal ini memberi sinyal kepada payudara untuk mulai memproduksi ASI dengan cepat demi memberi makan bayi. Pada tahap ini, seorang ibu harus mulai memompa, memerah atau menyusukannya pada bayi setidaknya 8 kali sehari, termasuk dalam semalam.

“Fase ini membutuhkan banyak sekali usaha dan komitmen yang besar bagi keluarga,” ungkap dr Sonja.

Namun demikian, menurut dr Sonja, induksi laktasi tidak menjamin jumlah ASI tertentu akan dihasilkan. Proses ini bervariasi sesuai dengan banyak faktor, bagaimana persiapan di fase pertama. “Bagaimanapun, yang pasti, Anda telah memberikan setiap peluang terbaik bagi keluarga dalam upaya menghasilkan ASI untuk bayi Anda,” kata dr Sonja.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement