REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penggemar K-pop yang kembali setelah menonton 2024 Asia Artist Awards (AAA) diduga turut menjadi korban dalam kecelakaan pesawat Jeju Air. Acara AAA 2024 digelar di Bangkok, Thailand, pada 27 Desember dan dijadwalkan kembali ke Korea Selatan pada 29 Desember.
Unggahan terkait hilangnya kontak dengan penonton AAA 2024 mulai bermunculan di media sosial. Dilansir Allkpop, Senin (30/12/2024), beberapa orang menyatakan bahwa kenalan mereka yang juga menonton AAA, terbang dengan Jeju Air menuju Bandara Muan dan hingga kini belum bisa dihubungi.
Tragedi memilukan ini terjadi saat Pesawat Jeju Air dengan nomor penerbangan 7C2216 mengalami kecelakaan saat mendarat di Bandara Internasional Muan pada Ahad pagi (29/12/2024). Pesawat ini terbang dari Bangkok, Thailand, membawa 181 orang yang terdiri atas 175 penumpang dan 6 awak kabin.
Di antara para penumpang, 173 orang merupakan warga negara Korea Selatan, dan dua orang merupakan warga negara Thailand. Pada pukul 11.10 waktu setempat, petugas pemadam kebakaran menyelamatkan dua orang yang terluka, keduanya adalah awak pesawat.
Beberapa pejabat bisbol professional, termasuk individu yang terkait dengan KIA Tigers dilaporkan berada di antara daftar penumpang. Laporan Koreaboo menyebut bahwa sebanyak 179 dari 181 penumpang telah dikonfirmasi meninggal dunia dalam kecelakaan tersebut. Pemerintah Korea Selatan juga mengumumkan Masa Berkabung Nasional selama 7 hari setelah tragedi ini.
Sementara itu, menurut penyelidikan awal Badan Pemadam Kebakaran Nasional Korea Selatan, kecelakaan ini diduga disebabkan oleh kerusakan roda pendaratan. Namun hingga saat ini, petugas masih melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk mengetahui penyebab lainnya.
Penerbangan tersebut merupakan bagian dari paket wisata bertema Natal selama 5 hari, 3 malam yang diatur oleh sebuah agen perjalanan kecil. Banyak keluarga yang mengikuti perjalanan ini untuk menikmati libur akhir tahun.
Kelompok terbesar dari penumpang adalah individu berusia 50 hingga 60 tahunan, masing-masing berjumlah 40 penumpang. Tragisnya, korban termuda adalah seorang anak laki-laki berusia 3 tahun yang lahir pada 2021. Sebagian besar penumpang di dalam pesawat adalah warga Korea Selatan yang baru saja kembali dari kunjungan akhir tahun ke Bangkok.