Jumat 13 Dec 2024 09:03 WIB

Gemini 2.0 Siap Kalahkan ChatGPT, Bahkan Lewat Kacamata Pintar

Model Gemini 2.0 Flash akan mendukung aplikasi termasuk AI Overview.

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Qommarria Rostanti
Lambang AI Gemini 2.0 Flash. Google kini menghadirkan AI Gemini versi 2.0 atau AI Gemini 2.0 Flash dalam versi chatbot yang dapat diakses oleh pengguna di seluruh dunia.
Foto: Dok. Google
Lambang AI Gemini 2.0 Flash. Google kini menghadirkan AI Gemini versi 2.0 atau AI Gemini 2.0 Flash dalam versi chatbot yang dapat diakses oleh pengguna di seluruh dunia.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Google, anak perusahaan Alphabet, telah merilis generasi generasi kedua dari model kecerdasan buatannya, Gemini. Raksasa teknologi itu juga memperkenalkan berbagai inovasi baru dalam penggunaan AI yang melampaui ChatGPT, termasuk melalui kacamata pintar.

CEO Google, Sundar Pichai, dalam sebuah unggahan blog menyebut momen ini sebagai awal dari era agentic baru. Hal ini mengacu pada asisten virtual yang mampu melakukan tugas dengan otonomi yang lebih besar.

Baca Juga

“Mereka dapat memahami lebih banyak tentang dunia di sekitar Anda, berpikir beberapa langkah ke depan, dan mengambil tindakan atas nama Anda, dengan pengawasan Anda,” kata Pichai seperti dilansir Reuters, Jumat (13/12/2024).

Perilisan ini menggarisbarahi metode yang digunakan Google untuk merebut kembali posisi terdepat dalam persaingan teknologi AI yang semakin ketat. Terlebih setelah OpenAI, yang didukung Microsoft, menarik perhatian global ketika merilis chatbot ChatGPT pada November 2022.

Google meluncurkan Gemini pada Desember 2023 dan sekarang menawarkan empat versi dari model tersebut. Pada Rabu, Google merilis pembaruan untuk Flash, versi kedua termurahnya, dengan peningkatan kinerja dan penambahan fitur untuk memproses gambar dan audio. Model lainnya akan hadir tahun depan.

OpenAI dalam beberapa hari terakhir telah mengumumkan sejumlah penawaran baru untuk mendiversifikasi prospeknya termasuk langganan ChatGPT seharga 200 dolar AS per bulan untuk penggunaan penelitian tingkat lanjut dan ketersediaan model text-to-video, Sora. Strategi Google adalah dengan menyuntikkan kemajuan AI-nya ke dalam aplikasi yang telah memiliki basis pengguna yang luas. Misalnya aplikasi Search, Android, dan YouTube adalah di antara tujuh produk telah digunakan oleh lebih dari 2 miliar orang setiap bulannya.

Basis pengguna tersebut menjadi keunggulan signifikan dibandingkan para pesaingnya, seperti Perplexity, yang sedang mencari valuasi 9 miliar dolar AS, dan laboratorium penelitian yang lebih baru seperti OpenAI, Anthropic, atau xAI milik Elon Musk.

Model Gemini 2.0 Flash akan mendukung aplikasi termasuk AI Overview di mesin pencarinya. Google juga memperkenalkan kemampuan baru untuk Project Astra, sebuah prototipe agen universal yang dapat berbicara dengan pengguna tentang apa pun yang ditangkap pada kamera smartphone mereka secara real time.

Alat ini sekarang dapat melakukan percakapan yang diucapkan dalam berbagai bahasa, serta memproses informasi dari Maps dan alat pengenalan gambar Lens. Astra juga akan diuji coba pada prototipe kacamata pintar, yang menandai kembalinya perusahaan ke area produk sejak kegagalan Google Glasses. Google juga memperkenalkan Project Mariner, sebuah ekstensi peramban web Chrome yang dapat mengotomatiskan penekanan tombol dan klik mouse seperti fitur “penggunaan komputer” milik laboratorium saingannya, Anthropic.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement