Selasa 10 Dec 2024 16:21 WIB

Cara Ampuh Lepas dari Perang Harga di Marketplace

Perang harga bukanlah fenomena yang muncul begitu saja.

Pedagang menawarkan sepatu secara daring melalui siaran langsung di Pasar Tanah Abang, Jakarta, Selasa (13/6/2023).
Foto: Antara/Aprilio Akbar
Pedagang menawarkan sepatu secara daring melalui siaran langsung di Pasar Tanah Abang, Jakarta, Selasa (13/6/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Saat ini marketplace menjadi pilihan utama bagi banyak usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Indonesia untuk memasarkan produknya. Namun, seiring meningkatnya jumlah penjual di marketplace, fenomena perang harga menjadi hal yang sangat sulit untuk dihindari.

Bagi banyak UMKM, perang harga adalah jebakan yang kerap kali memotong margin keuntungan hingga ke titik minimum, yang membuat bisnis sulit untuk berkembang karena terhalang dari sisi finansial. Setiap toko di marketplace pasti memiliki kompetitornya tersendiri. Karena itu, perang harga pasti akan selalu ada. Karena tidak dapat dihindari, hal yang kemudian harus dilakukan adalah mengetahui bagaimana cara lepas dari perang harga.

Pakar e-commerce dari MEA Digital Agency, Yohan Agustian membagikan tips yang dapat membantu UMKM lepas dari perang harga tanpa harus menurunkan harga secara berlebihan. “Hal yang membuat sebuah bisnis tidak berkembang adalah jebakan perang harga,” ujar pendiri MEA Digital Agency ini, Selasa (10/12/2024).

Menurut pengalaman dan pengamatan Yohan, perang harga bukanlah fenomena yang muncul begitu saja. Ada beberapa faktor utama yang menyebabkan perang harga di marketplace. Sebelum mengetahui bagaimana cara lepas dari perang harga, memiliki pemahaman yang mendalam mengenai penyebab utama perang harga ini sangat penting agar UMKM dapat terhindar dari jebakan ini.

Menurut Yohan yang juga pemilik akun Tiktok 101Bisnis, ada tiga penyebab kenapa sebuah bisnis atau toko online dapat terjebak di dalam perangkap perang harga.  “Dari pengamatan, pengalaman dan hasil riset saya, ada tiga hal utama yang jadi penyebab perang harga ini. Pertama, banyaknya jumlah penjual yang punya produk yang mirip. Kedua, banyak seller yang kurang paham soal SKU di marketplace dan alasan eksternal dimana pembeli bingung menentukan produk yang berkualitas,” ujar Yohan.

Untuk mengatasi masalah perang harga ini, Yohan Agustian bersama dengan tim MEA Digital Agency telah menyusun langkah-langkah yang dapat diterapkan oleh para UMKM. Pertama, tentukan dulu target market dengan jelas. Kedua, jadilah brand yang punya produk unik dan ketiga tingkatkan traffic toko sebanyak-banyaknya.

Terkait peningkatan traffic, ada banyak sekali fitur yang dapat dimanfaatkan, mulai dari Search Engine Optimization (SEO), konten marketing, fitur affiliate, live streaming sampai dengan iklan berbayar.

“Banyak seller yang takut duluan dengar kata peningkatan traffic. Padahal, meningkatkan traffic ini jadi pondasi utama sebuah toko bisa berkembang terus. Apalagi, ada banyak cara yang bisa ditempuh agar traffic toko meningkat terus,” ungkap Yohan.

Menurut dia, ada empat formula yang bisa diterapkan oleh UMKM untuk meningkatkan traffic. Pertama, penerapan SEO di marketplace atau optimasi mesin pencari di platform marketplace, pembuatan konten marketing yang baik, memaksimalkan affiliate marketing dan live streaming. "Dan tentu saja optimalisasi iklan berbayar,” katanya.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement