REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gerai McDonald's di Amerika Serikat menarik sementara produk hamburger Quarter Pounder di beberapa negara bagian. Hal ini dilakukan setelah merebaknya kabar wabah E coli yang menyebabkan sedikitnya 49 orang jatuh sakit dan satu orang meninggal setelah mengonsumsi makanan tersebut.
"Keputusan untuk melakukan ini bukan keputusan yang kami ambil dengan mudah. Keputusan ini dibuat setelah berkonsultasi erat dengan CDC (Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat-Redaksi)," kata Presiden McDonald's AS Joe Erlinger dalam sebuah pernyataan video dikutip dari laman USA Today pada Kamis (24/10/2024).
Kepala Rantai Pasokan McDonald's Amerika Utara Cesar Piña mengatakan penyelidikan awal terhadap wabah tersebut mengindikasikan bahwa sekelompok penyakit mungkin terkait dengan irisan bawang yang digunakan slot gacor dalam Quarter Pounder dan bersumber dari satu pemasok yang melayani tiga pusat distribusi. Piña menyebut McDonald's menghentikan sementara distribusi bawang di negara bagian yang terkena dampak. Pemberitahuan pemulihan stok sedang didistribusikan ke restoran-restoran di daerah yang terkena dampak.
Dalam pernyataannya pada 22 Oktober waktu setempat, McDonald's mengatakan Quarter Pounder dihapus sementara dari menu di gerai Colorado, Kansas, Utah, dan Wyoming. Item menu tersebut juga dihapus dari lokasi-lokasi di sebagian wilayah Idaho, Iowa, Missouri, Montana, Nebraska, Nevada, New Mexico, dan Oklahoma.
Perusahaan itu juga menyatakan sedang bekerja sama dengan pemasok alternatif untuk membawa kembali burger khas itu ke negara-negara yang terkena dampak dalam beberapa pekan mendatang. Sejauh ini tidak ada item menu lain yang ditarik.
Sebelumnya, kasus E coli dilaporkan terjadi di 10 negara bagian AS setelah konsumen menyantap hamburger Quarter Pounder dari McDonald's. CDC telah melaporkan penyakit di negara-negara bagian AS seperti Colorado, Iowa, Kansas, Montana, Missouri, Nebraska, Oregon, Utah, Wisconsin dan Wyoming. Pada Selasa lalu, Badan Pengawas Obat dan Makanan mengatakan sedang berupaya untuk memastikan apakah bawang bombai merupakan sumber wabah tersebut dan akan menentukan apakah bawang bombai itu telah dijual di tempat usaha lain atau tidak.