Senin 19 Aug 2024 08:53 WIB

Menjadi Perempuan yang Lebih Pede dengan Merencanakan Keuangan

Karena banyak dipengaruhi emosional, perempuan perlu bisa mengatur keuangannya.

Ilustrasi perencanaan keuangan.
Foto: Tahta Aidilla/Republika
Ilustrasi perencanaan keuangan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menjadi perempuan mandiri salah satunya bisa diawali dengan menjadi sosok yang melek keuangan. Wakil Dirut Bank Mandiri Alexandra Askandar berbagi tips soal pentingnya perempuan memahami dan mengatur keuangan.

Menurut Xandra, sapaan akrab Alexandra, penting bagi para perempuan untuk bisa mengatur keuangan dan financially independent. "Apalagi mereka yang sudah berkeluarga, karena perempuan memainkan peran strategis mengatur dan merencanakan keuangan keluarga," katanya, kepada Republika, dikutip Senin (19/8/2024).

Baca Juga

Perempuan, kata Xandra, perlu memahami beberapa trik dalam mengatur keuangan. Seperti membuat anggaran bulanan yang detail, mengalokasikan minimal persen dari penghasilan untuk tabungan dan investasi, serta membedakan antara kebutuhan dan keinginan.

Menurut laporan dari Harvard Business Review (2023), sebanyak 79 persen perempuan yang memiliki rencana keuangan merasa lebih percaya diri tentang masa depan keuangan mereka.

Untuk pemula, Xandra mengatakan, biasanya memang masih ada kesalahan pertama dalam mengatur keuangan. "Perencanaan keuangan yang baik secara tahunan dimulai dari perencanaan bulanan

dan perencanaan bulanan dimulai dari perencanaan harian. Kesalahan pertama yang sering dilakukan adalah kurangnya perencanaan dan pengawasan terhadap pengeluaran harian," katanya.

Studi dari The Wharton School of the University of Pennsylvania (2023) menemukan 56 persen perempuan tidak memiliki anggaran keuangan yang terperinci. Akibatnya, sering kali terjebak dalam pengeluaran impulsif.

Xandra mengingatkan, perempuan itu banyak dipengaruhi faktor emosional sehingga penting untuk bisa mengatur keuangan secara harian.

Setelah bisa membuat perencanaan keuangan, Xandra menyarankan perempuan mempelajari soal investasi. Sebaiknya pilih jenis tabungan atau investasi yang sesuai dengan profil risiko dan tujuan keuangan mereka.

Pilihan yang tepat adalah berinvestasi di kategori yang mudah liquid atau cair seperti reksadana, saham blue chip, obligasi pemerintah, dan deposito. "Diversifikasi investasi dapat meningkatkan potensi pengembalian hingga 15 persen dibandingkan dengan investasi tunggal," terangnya.

Investasi perlu disesuaikan dengan profil risiko, tujuan keuangan, dan usia setiap perempuan. Investasi yang disesuaikan dengan profil risiko dapat mengurangi kemungkinan kerugian hingga 20 persen dibandingkan dengan investasi yang tidak dipersonalisasi.

Xandra menambahkan, bagi para investor perempuan yang baru memulai, banyak sekali pilihan portofolio yang bisa diambil, mulai dari saham, deposito, reksadana, hingga surat berharga negara (SBN). Perkembangan teknologi saat ini memudahkan proses investasi. Kanal investasi dengan superapp seperti Livin Mandiri misalnya memudahkan investor untuk membeli berbagai produk investasi secara langsung, memantau perkembangan portofolio, dan melakukan transaksi dengan mudah.

Selain rutin menyisihkan penghasilan untuk investasi, Xandra menyarankan, jika memiliki dana lebih segera investasikan. "Dengan pendekatan ini, tujuan keuangan dapat dicapai dengan lebih

efektif dan terencana," kata dia.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement