Ahad 18 Aug 2024 16:30 WIB

X Tutup Operasi di Brasil, Ancaman Penangkapan dan Sensor Jadi Alasan

Layanan X akan tetap tersedia bagi pengguna di Brasil.

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Satria K Yudha
Platform X menutup kantot operasional di Brasil.
Foto: EPA-EFE/BILAWAL ARBAB
Platform X menutup kantot operasional di Brasil.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Platform X, yang dimiliki Elon Musk, mengumumkan pada Sabtu (17/8/2024) bahwa mereka akan menutup operasinya di Brasil dengan segera. Keputusan ini diambil setelah hakim Brasil Alexandre de Moraes mengeluarkan perintah sensor yang mereka anggap berlebihan dan mengancam kebebasan berekspresi di negara tersebut.

Menurut X, Moraes juga secara diam-diam mengancam akan menangkap salah satu perwakilan mereka di Brasil, Rachel Nova Conceicao, jika platform tersebut  tidak mematuhi perintah hukum untuk menghapus sejumlah konten tertentu.

Raksasa media sosial itu mengeklaim memiliki bukti berupa dokumen yang ditandatangani oleh Moraes, yang menunjukkan bahwa perwakilan mereka dikenakan denda harian sebesar 20 ribu reais (Rp 56 juta) dan perintah penangkapan jika perintah tersebut tidak dipatuhi.

“Untuk melindungi keselamatan staf kami, kami telah membuat keputusan untuk menutup operasi kami di Brasil, yang berlaku segera,” demikian pernyataan resmi X, dilansir Reuters, Ahad (18/8/2024).

Namun begitu, layanan X akan tetap tersedia bagi pengguna di Brasil, meski kantor operasionalnya dihentikan.

Mahkamah Agung Brasil, tempat Moraes menjabat, mengatakan kepada Reuters bahwa mereka tidak akan berbicara tentang masalah ini dan tidak akan mengonfirmasi atau menyangkal keaslian dokumen yang dibagikan oleh X.

Keputusan ini muncul setelah beberapa kali Moraes memerintahkan X untuk memblokir sejumlah akun sebagai bagian dari penyelidikannya terhadap apa yang disebut “milisi digital”. Ini merupakan operasi penargetan terhadap kelompok yang dituduh menyebarkan berita palsu dan pesan-pesan kebencian selama pemerintahan mantan Presiden sayap kanan Jair Bolsonaro.

Moraes bahkan sempat memulai penyelidikan terhadap Elon Musk setelah Musk mengumumkan niatnya untuk mengaktifkan kembali akun-akun yang sebelumnya diperintahkan untuk diblokir oleh hakim tersebut. Musk menuduh bahwa keputusan Moraes terkait X adalah bentuk tindakan yang melanggar konstitusi.

Setelah tantangan dari Musk, perwakilan X di Brasil sempat menyatakan bahwa mereka akan mematuhi perintah hukum yang ada, meskipun sebelumnya sempat terjadi “kesalahan operasional” yang membuat beberapa akun yang seharusnya diblokir tetap aktif di platform.

Pada Sabtu, Musk melalui akun X-nya menyebut Alexandre de Moraes sebagai "aib bagi keadilan" dan menegaskan bahwa perusahaannya tidak dapat menyetujui perintah sensor rahasia dan permintaan penyerahan informasi pribadi yang diminta oleh hakim tersebut.

 

 

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement