Rabu 03 Jul 2024 13:37 WIB

Mengenal Virus West Nile yang Kini Menyerang Israel

Setidaknya 100 warga Israel dikabarkan terinfeksi virus West Nile.

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Qommarria Rostanti
Nyamuk penyebab virus West Nile. Virus ini menginfeksi sedikitnya 100 orang di Israel.
Foto: cdc
Nyamuk penyebab virus West Nile. Virus ini menginfeksi sedikitnya 100 orang di Israel.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Virus West Nile saat ini sedang menginfeksi di Israel, dengan setidaknya 100 warga terinfeksi dan menyebabkan 7 orang meninggal dunia. Lantas apa itu virus West Nile dan bagaimana gejala serta pengobatannya?

Dilansir Cleveland Clinic, Rabu (3/7/2024), West Nile adalah virus yang menyebar melalui gigitan nyamuk. Perjalanan penyakit ini dimulai ketika nyamuk menggigit burung dan menularkan virus kepada mereka, yang kemudian terus hidup di dalam tubuh burung. Pada langkah berikutnya, nyamuk terus menggigit, menularkan virus ke hewan dan manusia.

Baca Juga

West Nile dinamai sesuai dengan nama distrik West Nile di Uganda, tempat virus ini pertama kali diidentifikasi. Virus West Nile ditemukan di banyak belahan dunia, termasuk Amerika Utara, Eropa, Afrika, Timur Tengah, Australia, dan Asia.

West Nile adalah arbovirus, atau virus yang Anda dapatkan dari arthropoda (arthropoda adalah kelompok besar yang mencakup serangga). Virus ini adalah virus RNA dalam genus Flavivirus.

Sebagian besar, virus ini dianggap sebagai penyakit ringan, tetapi dalam beberapa kasus, virus ini menyebabkan kesakitan yang parah dan bahkan kematian. Infeksi biasanya terjadi tanpa gejala. Dalam beberapa kasus, muncul penyakit mirip flu yang akan hilang dengan sendirinya.

Gejalanya meliputi demam, sakit kepala, nyeri sendi dan otot, konjungtivitis, ruam, dan terkadang mual dan diare. Sementara itu, gejala infeksi West Nile yang lebih serius meliputi demam tinggi di atas 39,5 derajat Celsius, leher kaku sehingga tidak dapat menggerakkan dagu ke arah dada, kebingungan, tremor dan kejang, kelumpuhan, hingga koma.

Masa inkubasi biasanya 7 hingga 14 hari, dan dalam kasus-kasus luar biasa, tiga hingga 21 hari. Penyakit ini tidak menular dari orang ke orang. Mereka yang berisiko terpapar adalah pasien dengan penyakit kronis yang menekan sistem kekebalan tubuh, pasien kanker dengan sistem kekebalan tubuh yang buruk, bayi, dan orang tua.

Sejauh ini tidak ada vaksin bagi manusia untuk melawan virus ini. Saat ini, vaksin yang ada hanya untuk perlindungan pada kuda. Tidak ada pengobatan khusus untuk penyakit ini.

Berbagai pengobatan yang dilakukan adalah dengan memberikan infus antibodi intravena yang disebut IVIG dan obat interferon, yang dapat memperkuat kemampuan sistem kekebalan tubuh untuk menghilangkan penyebaran virus dalam tubuh. Sebagai bagian dari perawatan, pasien akan menerima cairan, antibiotik untuk mencegah infeksi sekunder, dan bila perlu, dipasangkan alat ventilator.

Cara utama untuk mencegah penyakit ini adalah dengan mencegah gigitan nyamuk melalui penggunaan obat nyamuk, kasa jendela yang memadai, pakaian yang sesuai, dan memastikan lingkungan selalu bersih.

Tanda-tanda peringatan apa saja yang mengharuskan pasien dirawat di rumah sakit setelah gigitan nyamuk? Itu termasuk demam berkepanjangan selama lebih dari sepekan, dan beberapa kali muntah ketika mencoba minum.

Lalu tidak bisa buang air kecil selama lebih dari sepuluh jam, napas cepat (lebih dari 20 per menit pada orang dewasa, lebih dari 40 per menit pada anak-anak), penurunan kesadaran, terganggu dengan cahaya, serta sakit kepala dengan intensitas yang tidak biasa atau sampai membangunkan dari tidur.

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement