Sabtu 08 Jun 2024 12:48 WIB

Hari Laut Sedunia, Psikolog Ajarkan Kiat Anak Lestarikan Laut

Pendidikan jadi kunci utama ciptakan kesadaran pentingnya mencintai laut.

Pengunjung menyelam untuk menikmati keindahan bawah laut kawasan Pulau Rubiah, di Desa Iboih, Kota Sabang, Aceh, Ahad (10/3/2024). Wisata selam (diving) di Pulau Weh Sabang merupakan destinasi unggulan di Indonesia yang memiliki 22 lokasi selam untuk menarik wisatawan domestik maupun mancanegara, serta telah menerima penghargaan dalam Anugerah Pesona Indonesia (API) Award kategori Wisata air.
Foto: ANTARA FOTO/Khalis Surry
Pengunjung menyelam untuk menikmati keindahan bawah laut kawasan Pulau Rubiah, di Desa Iboih, Kota Sabang, Aceh, Ahad (10/3/2024). Wisata selam (diving) di Pulau Weh Sabang merupakan destinasi unggulan di Indonesia yang memiliki 22 lokasi selam untuk menarik wisatawan domestik maupun mancanegara, serta telah menerima penghargaan dalam Anugerah Pesona Indonesia (API) Award kategori Wisata air.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Hari ini diperingati sebagai Hari Laut. Sebagai negara kepulauan, rakyat Indonesia harus mencintai lautnya.

Psikolog Klinis Forensik Dra A Kasandra Putranto menekankan pentingnya peran orang tua untuk menanamkan kesadaran lingkungan dan pendidikan kepada anak-anak untuk menjaga kelestarian ekosistem laut. "Pendidikan tentang pentingnya menjaga kelestarian laut dan ekosistemnya sangat penting. Mencakup pengetahuan tentang bagaimana laut berkontribusi terhadap kehidupan, bagaimana aktivitas manusia mempengaruhi laut, dan apa yang dapat dilakukan untuk melindunginya," kata Kasandra, Sabtu (8/6/2024).

Baca Juga

Kasandra mengatakan, peringatan World Ocean Day (Hari Laut Sedunia) yang jatuh pada hari ini dapat digunakan sebagai momentum untuk mendidik anak-anak agar memiliki rasa tanggung jawab menjaga kelestarian laut. Menurut dia, pendidikan merupakan kunci utama untuk menciptakan kesadaran akan pentingnya melestarikan lingkungan laut.

Masyarakat perlu diberikan informasi tentang dampak negatif aktivitas manusia seperti pencemaran plastik, penangkapan ikan berlebihan, dan perubahan iklim terhadap ekosistem laut. Alumni Universitas Indonesia (UI) itu mengatakan, menghargai hewan laut dan habitatnya adalah bagian penting dari menjaga kelestarian laut, dengan cara membiarkan hewan laut tetap berada di ekosistemnya dan hanya mengonsumsi hewan laut dari hasil tangkapan nelayan.

Selain itu, keluarga serta masyarakat memiliki peran yang signifikan untuk mendorong pola hidup ramah lingkungan. Misalnya dengan mengajari anak untuk tidak membuang sampah sembarangan terutama di area pantai, menggunakan produk ramah lingkungan, dan mengurangi penggunaan plastik.

Kemudian, partisipasi dalam kegiatan konservasi laut seperti penanaman mangrove, pelepasan tukik penyu, atau kegiatan lain yang berkaitan dengan pelestarian laut, kegiatan advokasi dan kampanye pelestarian laut, baik secara lokal maupun secara luas. Masyarakat juga dapat berperan dalam mendukung kebijakan pelestarian laut, seperti zona laut yang dilindungi, larangan penangkapan ikan tertentu, atau kebijakan lain yang bertujuan untuk melestarikan laut.

"Menumbuhkan rasa cinta lingkungan kepada anak-anak sejak dini dapat membantu mereka menjadi penjaga lingkungan yang bertanggung jawab di masa depan. Partisipasi mendukung kebijakan pelestarian laut juga bisa melalui media sosial, seminar, atau kegiatan lainnya," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement