Selasa 07 Aug 2018 20:12 WIB

Mengenal Haifaa Al-Mansour, Pelopor Sutradara Wanita Saudi

Haifaa ingin berkarya lagi di negara asalnya.

Rep: Christiyaningsih/ Red: Ani Nursalikah
Sutradara perempuan Arab Saudi Haifaa al-Mansour bersama aktris Waad Mohammed saat penayangan perdana film Wadjda di Venesia, 2012.
Foto: Reuters
Sutradara perempuan Arab Saudi Haifaa al-Mansour bersama aktris Waad Mohammed saat penayangan perdana film Wadjda di Venesia, 2012.

REPUBLIKA.CO.ID, LOS ANGELES -- Tahun lalu Pangeran Salman perlahan melonggarkan sejumlah aturan bagi kaum hawa di Arab Saudi. Mulai Juni tahun ini, wanita diizinkan menyetir. Di samping itu, citra Saudi di mata dunia dipoles ulang menjadi lebih lunak dengan diperbolehkannya bioskop beroperasi.

Kelonggaran tersebut merupakan angin segar tak terkecuali bagi Haifaa al-Mansour. Haifaa adalah wanita asli Saudi yang dikenal sebagai pelopor sutradara wanita di tanah airnya. Bulan depan, ia dijadwalkan menggarap sebuah proyek film di Arab Saudi.

"Aku mengawali karierku di film pada 2005. Ketika karyaku selesai, orang tidak percaya karena tidak ada bioskop di Saudi. Film ilegal di sana, negara sangat mengucilkan. Jadi orang beranggapan 'ada wanita yang membuat film, oh!' Namun kini Arab Saudi sudah berubah," kata Haifaa dilansir di Washington Post.

Tahun ini untuk pertama kalinya Saudi berpartisipasi dalam Festival Film Cannes dengan memasukkan beberapa film pendek. Pada 2012, Haifaa adalah wanita pertama di Arab Saudi yang melakukan syuting film. Karyanya yang berjudul Wadjda berkisah tentang anak perempuan yang ingin naik sepedanya sendiri mendapat pujian berbagai kalangan.

 

Haifaa mengatakan selama proses syuting dirinya memberi arahan lewat walkie talkie kepada kru yang ada di lokasi. Ia juga bersembunyi dalam sebuah van selama bertindak sebagai sutradara karena keberadaannya tidak boleh terlihat oleh aktor dan para kru pria.

"Kurasa sekarang aku tak perlu lagi bersembunyi di dalam van," ungkapnya.

Menurut Haifaa, dirinya sudah memperoleh pendanaan untuk mengerjakan proyek selanjutnya yang disebut The Perfect Candidate. Film tersebut bercerita tentang wanita muda yang berprofesi sebagai dokter dan berjuang agar diterima bekerja di sebuah kantor.

"Ini akan menjadi bagian yang indah dari evolusi perjalanan film di Saudi. Kupikir sangat menakjubkan mengetahui negara ini menjadi normal kembali," kata wanita yang kini tinggal di Los Angeles itu.

Haifaa tinggal di Los Angeles bersama suami dan anaknya yang merupakan warga Amerika Serikat. Mary Shelley, film besutan Haifaa tentang penulis Frankenstein, saat ini sedang diputar di bioskop-bioskop di berbagai negara.

Sekarang setelah menyelesaikan syuting di Irlandia, Luxemburg, dan Prancis, alumnus jurusan perfilman Universitas Sydney itu ingin berkarya lagi di negara asalnya. "Membuat film di sana sangat penting menurutku, terutama dengan kondisi Saudi yang sudah mengizinkan beroperasinya bioskop dan syuting film. Sangat keren jika bisa menjadi bagian dari evolusi industri perfilman di Arab. Kurasa itu akan membawa dampak besar bagi kaum profesional wanita," kata Haifaa.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini

Apakah internet dan teknologi digital membantu Kamu dalam menjalankan bisnis UMKM?

  • Ya, Sangat Membantu.
  • Ya, Cukup Membantu
  • Tidak
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
كَانَ النَّاسُ اُمَّةً وَّاحِدَةً ۗ فَبَعَثَ اللّٰهُ النَّبِيّٖنَ مُبَشِّرِيْنَ وَمُنْذِرِيْنَ ۖ وَاَنْزَلَ مَعَهُمُ الْكِتٰبَ بِالْحَقِّ لِيَحْكُمَ بَيْنَ النَّاسِ فِيْمَا اخْتَلَفُوْا فِيْهِ ۗ وَمَا اخْتَلَفَ فِيْهِ اِلَّا الَّذِيْنَ اُوْتُوْهُ مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَتْهُمُ الْبَيِّنٰتُ بَغْيًا ۢ بَيْنَهُمْ ۚ فَهَدَى اللّٰهُ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لِمَا اخْتَلَفُوْا فِيْهِ مِنَ الْحَقِّ بِاِذْنِهٖ ۗ وَاللّٰهُ يَهْدِيْ مَنْ يَّشَاۤءُ اِلٰى صِرَاطٍ مُّسْتَقِيْمٍ
Manusia itu (dahulunya) satu umat. Lalu Allah mengutus para nabi (untuk) menyampaikan kabar gembira dan peringatan. Dan diturunkan-Nya bersama mereka Kitab yang mengandung kebenaran, untuk memberi keputusan di antara manusia tentang perkara yang mereka perselisihkan. Dan yang berselisih hanyalah orang-orang yang telah diberi (Kitab), setelah bukti-bukti yang nyata sampai kepada mereka, karena kedengkian di antara mereka sendiri. Maka dengan kehendak-Nya, Allah memberi petunjuk kepada mereka yang beriman tentang kebenaran yang mereka perselisihkan. Allah memberi petunjuk kepada siapa yang Dia kehendaki ke jalan yang lurus.

(QS. Al-Baqarah ayat 213)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement