Selasa 22 Aug 2017 10:17 WIB

An Inconvenient Sequel Bawa Harapan untuk Bumi

Rep: Retno Wulandhari/ Red: Indira Rezkisari
An Inconvenient Sequel: Truth to Power
Foto: dok Actual Films
An Inconvenient Sequel: Truth to Power

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lembaran-lembaran es di Greenland mencair. Permukaan air laut naik dan bencana banjir terjadi dimana-mana, membuat kota perlahan tenggelam. Iklim dan cuaca berubah tak menentu. Badai besar disertai hujan berintensitas tinggi pun turut menghantam berbagai wilayah di bumi.

Seiring dengan itu, kekeringan melanda. Tanah meranggas membuat tumbuhan mati. Para petani tak dapat menggarap lahan dan produksi pertanian menurun. Peternak kehilangan banyak hewan ternak karena mati tak berdaya. Semuanya ini ditengarai karena terjadinya pemanasan global yang disebabkan oleh manusia sendiri.

Sederet bencana mengerikan itu dipaparkan dengan jelas dalam film dokumenter yang berjudul An Inconvenient Sequel: Truth to Power. Film dokumenter berdurasi hampir dua jam ini merupakan lanjutan dari film sebelumnya, An Inconvenient Truth.

Film dokumenter ini dibawakan oleh mantan wakil presiden Amerika Serikat Al Gore. Selama lebih dari 10 tahun terakhir, Al Gore memang fokus mengangkat isu perubahan iklim. Dalam film juga digambarkan bagaimana Al Gore memanfaatkan jabatannya untuk membuat berbagai kebijakan yang berhubungan dengan isu perubahan iklim.

Dari Inconvenient Sequel: Truth to Power, penonton dapat menangkap kengerian bencana yang diakibatkan dari pemanasan global. Tidak hanya teori belaka, cuplikan berbagai bencana yang pernah terjadi bisa disaksikan dengan jelas, membuat penonton merasakan seperti apa suasana peristiwa saat itu.

Film ini juga menggambarkan perjuangan dan upaya Al Gore memberikan pelatihan bagi pejuang iklim. Inconvenient Sequel: Truth to Power juga menyisipkan hambatan-hambatan yang dihadapi Al Gore dalam menjalankan misinya misal saat ia harus bertentangan dengan presiden terpilih AS saat itu, Donald Trump.

Salah satu cuplikan yang menarik dari film ini adalah masuknya kejadian bom Paris pada 13 November 2015. Peristiwa ini dikaitkan dengan upaya pihak tertentu yang ingin menghalang-halangi terselenggaranya Kesepakatan Paris tahun 2015.

Dari rentetan hambatan dan upaya yang dihadapi, pesan yang bisa ditangkap dari film ini adalah bumi memiliki harapan untuk selamat dari ancaman perubahan iklim. Film ini membangkitkan semangat dan menunjukkan seberapa dekat manusia dengan revolusi energi sejati.

Inconvenient Sequel: Truth to Power bisa disaksikan di beberapa bioskop pilihan di Tanah Air mulai 25 Agustus 2017.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement